KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona (Covid-19) turut menjegal laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski berhasil menguat 2,13% pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG telah merosot 33,41% sejak awal tahun. Sebagai pengingat, pada perdagangan tutup tahun 2019, IHSG berada di level 6.299,54. Namun, sejak virus corona menyebar, IHSG cenderung terkoreksi. Puncaknya, pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG sempat tersungkur ke bawah level 4.000 tepatnya di level 3.918,34. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, jika sentimen corona terus berlanjut, maka IHSG diproyeksi akan jatuh semakin dalam. Skenario terburuk, IHSG bisa merosot dan menyentuh level 3.000. “Mungkin, worst case-nya di level 3.000 pada akhir semester I-2020,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).
IHSG diproyeksi sulit kembali ke level 6.000 hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona (Covid-19) turut menjegal laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski berhasil menguat 2,13% pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG telah merosot 33,41% sejak awal tahun. Sebagai pengingat, pada perdagangan tutup tahun 2019, IHSG berada di level 6.299,54. Namun, sejak virus corona menyebar, IHSG cenderung terkoreksi. Puncaknya, pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG sempat tersungkur ke bawah level 4.000 tepatnya di level 3.918,34. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, jika sentimen corona terus berlanjut, maka IHSG diproyeksi akan jatuh semakin dalam. Skenario terburuk, IHSG bisa merosot dan menyentuh level 3.000. “Mungkin, worst case-nya di level 3.000 pada akhir semester I-2020,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).