KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,35% ke level 6.800,673 pada perdagangan Jumat (23/12). Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai, secara teknikal, penyempitan slope stochastic RSI di overbought area menjadikan IHSG rawan koreksi lanjutan pada perdagangan Senin (26/12). Terbentuknya pola doji star memperkuat kondisi tersebut. Menurut Rio, sinyal kuat window dressing belum terlihat. Volume transaksi cenderung turun di akhir pekan ini justru mengindikasikan potensi konsolidasi di pekan terakhir Desember 2022. Meski demikian, potensi rebound IHSG ke kisaran 6.900-6.950 masih terbuka, terlebih jika kecenderungan aksi beli alias net buy investor asing berlanjut pada pekan depan. Saham-saham LQ45 diperkirakan menjadi fokus pelaku pasar di Senin (26/12) dan pekan terakhir 2022 ini. Saham yang berpotensi menjadi fokus investor antara lain saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT. Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
IHSG Diproyeksi Turun pada Perdagangan Senin (26/12)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,35% ke level 6.800,673 pada perdagangan Jumat (23/12). Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai, secara teknikal, penyempitan slope stochastic RSI di overbought area menjadikan IHSG rawan koreksi lanjutan pada perdagangan Senin (26/12). Terbentuknya pola doji star memperkuat kondisi tersebut. Menurut Rio, sinyal kuat window dressing belum terlihat. Volume transaksi cenderung turun di akhir pekan ini justru mengindikasikan potensi konsolidasi di pekan terakhir Desember 2022. Meski demikian, potensi rebound IHSG ke kisaran 6.900-6.950 masih terbuka, terlebih jika kecenderungan aksi beli alias net buy investor asing berlanjut pada pekan depan. Saham-saham LQ45 diperkirakan menjadi fokus pelaku pasar di Senin (26/12) dan pekan terakhir 2022 ini. Saham yang berpotensi menjadi fokus investor antara lain saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT. Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).