KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari Kamis (30/12). IHSG melemah 19,195 poin atau 0,29% ke level 6.581,482. Analis Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG yang melemah itu diperberat oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kasus varian baru Omicron di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang semakin parah. Investor juga melakukan
profit taking jelang libur panjang di akhir pekan menyambut tahun baru 2022. Untuk perdagangan besok Senin (3/1), Dennies memperkirakan IHSG berbalik menguat dengan level
support di 6.570 hingga 6.559. Sementara itu, level
resistance-nya di 6.602 hingga 6.623.
"Secara teknikal
candlestick membentuk
lower high dan
lower low disertai indikator
stochastic yang membentuk
deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/12).
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways di Perdagangan Perdana 2022 Ia menambahkan, pada perdagangan besok Senin investor masih akan fokus mencermati kenaikan kasus varian baru Omicron di AS dan Eropa. Tidak terkecuali kenaikan kasus Omicron dari dalam negeri walaupun belum signifikan jumlahnya. Di sisi lain, investor akan mencermati data inflasi dari Indonesia. Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan menguat, berikut beberapa saham yang dicermati analis seperti: 1. PT Astra International Tbk (
ASII) Mengalami koreksi namun masih tertahan di atas level
support. Analis menyarankan masuk saham ini di harga 5.650 hingga 5.750.
Stop loss di Rp 5.600. Adapun target harga ASII di 5.950 hingga 6.050. 2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Mengalami koreksi dan masih bergerak di sekitar level
support tren konsolidasi. Investor disarankan masuk di harga 4.060 hingga 4.110.
Stop loss di 4.040. Adapun target harganya di 4.170 hingga 4.230.
Baca Juga: Indeks Sektor Teknologi Terbang 707,56% Saat IHSG menguat 10,08% Tahun 2021 3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) Mengalami koreksi dan masih bergerak di sekitar level
support tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk saham ini di harga 1.125 hingga 1.150.
Stop loss di 1.110 per saham. Adapun target harganya di 1.190 hingga 1.215 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi