IHSG Diramal Fluktuatif pada Senin (6/5), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,24% atau naik 17,30 poin ke angka 7.134,72 pada perdagangan Jumat (3/5). 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG dan pasar obligasi mengalami tekanan cukup kuat selama pekan lalu. 

Sentimen yang mempengaruhi IHSG pekan lalu di antaranya adalah keputusan The Fed yang mempertahankan tingkat suku bunganya.


Menurutnya, hal tersebut menyebabkan persepsi dan ekspektasi pelaku pasar ke depan menjadi berubah. Dimana sinyal sebelumnya terdapat potensi penurunan 2 kali hingga 3 kali menjadi hanya 1 kali atau bahkan tidak sama sekali.

Baca Juga: Review IHSG Sepekan: BREN, BRPT, PGAS, HEAL Mengisi Top Leaders Bursa Saham

Maximilianus juga menyebut inflasi yang belum terkendali menyebabkan ketidakpastian pasar dalam melihat kemungkinan The Fed menaikkan tingkat suku bunga. 

“Meskipun Powell sudah bilang kecil kemungkinannya, tapi tetap hal tersebut menggoyahkan kepercayaan pelaku pasar dan investor,” kata Maximilianus kepada Kontan, Minggu (5/5).

Selanjutnya, dirinya memprediksi IHSG pada awal pekan akan bergerak menguat terbatas dengan rentang 7.100 - 7.200. 

“Beberapa data dari Amerika Serikat baik inflasi maupun ketenagakerjaan tidak begitu banyak memberikan pengaruh, begitupun dengan Eropa, China, dan Jepang,” ujarnya.

Adapun secara teknikal, untuk awal pekan depan, Maximilianus menjagokan saham BRIS dengan target harga Rp 2.710, ULTJ berkisar di level Rp 1.995, dan PGEO di harga Rp 1.230.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta melihat pasar akan menantikan pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2024 yang secara historikal memiliki proyeksi cenderung melandai.

Dirinya mengapresiasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang optimitstis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 diperkirakan akan mencapai berkisar di angka 5,17%.

 
BRIS Chart by TradingView

Baca Juga: Kinerja PTPP dan AGRO Paling Moncer di Antara Konstituen IDX BUMN20, Ini Kata Analis

“Hal tersebut mendorong peningkatan konsumsi,” kata Nafan kepada Kontan, Minggu (5/5).

Di sisi lain, IHSG juga bisa terpengaruh cadangan devisa yang dalam proyeksinya akan sedikit melandai sehubungan dengan komitmen Bank Indonesia (BI) untuk menggunakan cadangan tersebut dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah sebagai bentuk intervensi.

Sementara menurut Nafan, dinamika The Fed dan Timur Tengah menjadi sentimen dari global ke depan. Di saat yang sama, pasar akan menantikan perilisan laporan keuangan kuartal I-2024 yang diproyeksikan bergerak progresif atau akan bertubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi