KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini Senin (14/2). IHSG melorot 81,12 poin atau 1,19% ke level 6.734,486. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup melemah seiring dengan pelemahan bursa saham global yang dibayangi kekhawatiran Rusia dan Ukraina yang kian memanas. Sementara, pergerakan IHSG masih tertopang harga komoditas yang kuat. Untuk perdagangan besok Selasa (15/2), IHSG diproyeksi melanjutkan pelemahan.
IHSG akan memiliki level
support di 6.689 hingga 6.644 dan
resistance di 6.787 hingga 6.840. "Secara teknikal
candlestick membentuk
long black body dengan
stochastic yang melebar setelah membentuk
deadcross mengindikasikan potensi akan melanjutkan pelemahan," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (14/2).
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,19% ke 6.734 Hingga Tutup Pasar Senin (14/2) Ia menambahkan, investor masih akan mencermati perkembangan antara Rusia dan Ukraina. Sementara dari dalam negeri, IHSG masih akan dibayangi tingginya kasus Covid-19 secara harian. Di tengah IHSG yang diprediksi bergerak melemah, saham-saham ini dicermati analis: 1. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) Masih bergerak dalam tren konsolidasi jangka pendek. Investor disarankan masuk di harga Rp 945-Rp 965 per saham.
Stop loss di Rp 930 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 990-Rp 1.010 per saham. 2. PT Media Nusantara Citra Tbk (
MNCN) Mengalami koreksi setelah
breakout resistance namun masih berada dalam tren penguatan. Analis menyarankan masuk di harga Rp 910-930 per saham.
Stop loss di Rp 900 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 980-Rp 1.000 per saham.
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,19% pada Senin (14/2), Asing Masih Mencatat Net Buy 3. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Mengalami koreksi dan
breakdown support. Analis menyarankan
Sell/Cut Loss. Adapun investor bisa masuk kembali di harga Rp 7.750-Rp 7.850 per saham.
Stop loss di Rp 7.700 per saham. Target harganya berada di Rp 8.000- Rp 8.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi