IHSG Diramal Melemah pada Senin (15/5), Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,71% atau 48,175 poin ke level 6.707,763 pada penutupan Jumat (12/5).

Pelemahan IHSG tersebut menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dipengaruhi beberapa sentimen global antara lain rilis data inflasi AS yang cenderung melandai.

Di sisi lain IHSG juga terpapar sentimen dari debt ceiling AS yang belum menemui keputusan dan dikhawatirkan akan menimbulkan potensi gagal bayar dan krisis likuiditas di AS. 


"Sementara itu, data inflasi Tiongkok juga menjadi perhatian karena cenderung turun secara tahunan, juga adanya koreksi dari harga batubara global yang berpengaruh negatif terhadap emiten batubara di IHSG," jelas Herditya.

Baca Juga: IHSG Masih Berpotensi Tembus ke Level 7.000, Ini Syaratnya

Herditya memprediksi sentimen tersebut nampaknya masih berpengaruh terhadap IHSG ke depannya.

Proyeksinya, Herditya memperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung rawan koreksi untuk menguji rentang 6.673 - 6.696 sekaligus menutup gap yang ada, dengan support pada level 6.628 dan resistance pada level 6.738.

Di sisi lain, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian juga memprediksi IHSG Senin (15/5) akan mengalami pelemahan terbatas.

Pelemahan IHSG diperkirakan ke kisaran 6.680 - 6.690 pada perdagangan Senin (15/5) dengan support pada level 6.680 dan resistance pada level 6.800.

Pergerakan tersebut dipengaruhi kondisi MFI dan OBV yang cenderung turun. Akan tetapi, Stochastic RSI yang masih di oversold area, mengindikasikan pelemahan cenderung terbatas.

Sementara dari sentimen eksternal, pelaku pasar masih mengantisipasi perkembangan pembahasan kesepakatan terkait debt ceiling di AS. 

Dari dalam negeri, BPS akan merilis Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) per April 2023 pada Senin (15/5) yang diperkirakan surplus US$3,38 miliar. Sementara, ekspor dan impor diperkirakan terkontraksi ke 18,55% YoY dan 7,85% YoY pada April 2023.

Baca Juga: IHSG Turun 1,18% Sepekan, Terimbas Pasar Saham Global

Perkiraan penurunan ekspor Indonesia ini, sejalan dengan perlambatan aktivitas konsumsi dan manufaktur di Tiongkok yang menguat di April 2023. Hal ini juga terlihat pada impor Tiongkok yang terkontraksi ke -7,9% di April 2023 dari -1,4% YoY di Maret 2023.

Dengan itu, Rio merekomendasikan saham MYOR, JPFA, CPIN, BRIS, BNGA dan IPCC pada perdagangan Senin (15/5).

 
MYOR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi