IHSG diramal menghijau pada awal pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu, Jumat (31/8) ditutup di zona merah. Indeks turun tipis 0,01% ke level 6.018,46. Akhir pekan lalu, investor asing juga mencatatkan net sell Rp 434,79 miliar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengutarakan, mengawali pekan ini, Senin (3/9) investor akan menanti rilis data inflasi domestik, yang menurut Bank Indonesia (BI) akan ada potensi deflasi. “Jika memang deflasi, berarti tingkat inflasi kita cenderung terjaga,” ujarnya kepada Kontan.co.id.

Dengan kata lain, hampir seluruh data makroekonomi kecuali nilai tukar, relatif membaik. Sehingga, data ini bisa mendorong optimisme investor. 


Ia bilang, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS memang masih menjadi kecemasan pasar. Akhir pekan lalu, BI melakukan intervensi di pasar SBN dan valas senilai Rp 3 triliun. Tapi nilai ini masih cenderung kecil jika dibandingkan dengan cadangan devisa Indonesia. Di sisi lain, Valdy yakin ada potensi nilai rupiah bisa jauh lebih stabil. . Rovandi, Analis Trimegah Sekuritas juga bilang, perdagangan saham esok hari masih akan dipengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah. Belum lagi, isu perang dagang AS dan China kembali memanas. Hal ini bakal mempengaruhi indeks regional dan kembali menekan nilai rupiah.

Meski demikian, Rovandi memproyeksikan indeks pekan ini masih bisa bertahan dan menguat dengan level support 5.925 dan resistance di 6.150. Valdy yang meramal, IHSG masih akan cenderung menguat terbatas dengan rentang perdagangan 6.050-6.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti