JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik pada akhir transaksi sesi I (10/10). Pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun 0,75% menjadi 4.956.25. Analis First Asia Capital David Sutyanto Menjelaskan, tekanan inj beradal dari gejolak yang terjadi di bursa Wall Street. Setelah naik hampir 2% hari sebelumnya, Indeks DJIA dan S&P semalam terkoreksi tajam masing-masing 1,97% dan 2,07% ditutup di 16.659,25 dan 1.928,21. Ini koreksi harian terburuk sejak Agustus 2011 ketika AS kehilangan rating ‘AAA’. Selain itu, IHSG kemarin yang gagal ditutup diatas level penting, 5.000, mengindikasikan bahwa pelaku pasar lebih banyak menahan diri mengambil posisi mengingat resiko pasar relatif masih tinggi sehingga cenderung bermain dalam pola trading. Dari domestik, penantian pasar atas susunan tim ekonomi kabinet pemerintahan baru turut menahan aksi beli.
IHSG diselimuti tren penurunan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik pada akhir transaksi sesi I (10/10). Pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun 0,75% menjadi 4.956.25. Analis First Asia Capital David Sutyanto Menjelaskan, tekanan inj beradal dari gejolak yang terjadi di bursa Wall Street. Setelah naik hampir 2% hari sebelumnya, Indeks DJIA dan S&P semalam terkoreksi tajam masing-masing 1,97% dan 2,07% ditutup di 16.659,25 dan 1.928,21. Ini koreksi harian terburuk sejak Agustus 2011 ketika AS kehilangan rating ‘AAA’. Selain itu, IHSG kemarin yang gagal ditutup diatas level penting, 5.000, mengindikasikan bahwa pelaku pasar lebih banyak menahan diri mengambil posisi mengingat resiko pasar relatif masih tinggi sehingga cenderung bermain dalam pola trading. Dari domestik, penantian pasar atas susunan tim ekonomi kabinet pemerintahan baru turut menahan aksi beli.