KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,69% ke level 7.266.691 hingga akhir pergadangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (20/5). Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan HSG ditutup pullback pada penutupan perdagangan Senin (20/5) dengan koreksi 0,69% ke level 7.266. Secara teknikal, menurutnya terdapat potensi death cross di overbought area pada Stochastic RSI serta MACD yang cenderung sideways. "Dengan demikian, IHSG berpotensi melemah terbatas pada pivot area 7.250 di Selasa (21/5)," jelasnya kepada Kontan, Senin (20/5).
Nurwachidah menjelaskan menjelang FOMC Minutes pada Kamis (23/5), terdapat sejumlah pidato dari beberapa pejabat the Fed, salah satunya Raphael Bostic pada Selasa (21/5). Adapun statement terakhir dari Bostic pada Kamis (16/5) cenderung menyambut baik rilis data inflasi yang mengalami perlambatan lebih dari perkiraan di pekan lalu dan memperkirakan bahwa tren tersebut akan berlanjut, sehingga membuka potensi penurunan suku bunga menjelang akhir tahun. "Sementara di hari yang sama, juga terdapat pidato dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen," ujarnya.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,69% ke 7.266 Pada Senin (20/5), BRPT, BMRI, BBNI Top Losers LQ45 Selain itu Nurwachidah menyebutkan di Eropa, investor menanti rilis data Producer Price Inflation (PPI) MoM bulan April 2024 yang diperkirakan melambat di level 0.1% MoM dari yang sebelumnya 0.2% MoM di Maret 2024. Adapun PPI pada Maret 2024 menunjukkan peningkatan pasca mengalami kontraksi di level -0.4% pada Februari 2024. "Selain itu, terdapat rilis data European Union Balance of Trade yang diperkirakan meningkat sebesar US$30.2 miliar pada Maret 2024 dari yang sebelumnya sebesar US$29.5 miliar pada Februari 2024," ucap Nurwachidah. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengatakan, pada Selasa (21/5) IHSG rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7225 dan resist 7304. Ia memperkirakan IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia. "Di sisi lain nilai tukar Rupiah pun juga dapat mempengaruhi IHSG ditambah terdapat beberapa exdate dividen pada perdagangan besok," jelas Herditya. Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta memproyeksikan IHSG pada Selasa (21/5) berada di rentang support 7.252 dan 7.214 dan resistance 7.299 dan 7.375. Menurutnya IHSG esok hari akan dipengaruhi dinamika Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. "Dari domestik itu ya yang paling penting, masih menantikan hasil keputasan BI rate yang kemungkinan masih akan ditahan," ujar Nafan. Selain itu, dari sisi global ada sentimen dinamika The Fed dan masih terlihat juga konflik timur tengah yang terus berlanjut. Menurutnya jika masih terjadi ketegangan anatara Iran dan Israel akan berdampak pada Harga komoditas, khususnya minyak.
Baca Juga: BEI Soroti Volatilitas Transaksi Saham Bank Bumi Arta (BNBA), Manajemen Buka Suara "Nantinya itu juga akan turut mempengaruhi dari harga komoditas lainnya," ucapnya. Dengan sejumlah sentimen pada esok hari, Nurwachidah merekomendasikan untuk mencermati saham
UNTR,
MEDC,
EXCL,
ADMR, dan
ELSA. Sedangkan Herditya, merekomendasikan untuk mencermati saham PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) dengan target Harga Rp 414 - 424, PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) dengan target Harga Rp 1.564 - 1.605 dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (
RGAS) dengan target Harga Rp 102-110. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi