IHSG Ditutup Menguat 0,26%, Simak Proyeksi Rabu (10/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,26% atau 18,824 ke poin 7.269,801 hingga akhir pergadangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (9/7).

Equity Research Analyst Phitraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG menguji resistance area baru di 7280-7300 pada Selasa (9/7). Penguatan tersebut ditopang oleh realisasi pertumbuhan ritel Indonesia sebesar 2,1% yoy di Mei 2024, lebih baik dari April yang turun sekitar 2,7%. Sebelumnya, realisasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia berada di 123.3 di Juni 2024. 

"Kedua data tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga masih bisa diandalkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% di 2024," jelas Alrich pada Kontan, Selasa (9/7).


Sementara dari eksternal, Alrich mengatakan pasar mengantisipasi pidato Ketua The Fed, Jerome Powell malam ini (9/7). Pasar berharap adanya kejutan, meski Powell diyakini sulit keluar dari pakem "data dependent" dalam pidatonya tersebut. 

Kemudian ada pula data inflasi China yang diperkirakan turut mempengaruhi pergerakan IHSG di Rabu (10/7). Inflasi Tiongkok diperkirakan naik 10 bps ke 0,4% yoy di Juni 2024. Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi terbatas di Tiongkok.

"Berdasarkan sentimen-sentimen di atas, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7250-7300 di Rabu (10/7)," ungkapnya.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.269 Hari Ini (9/7), Net Buy Asing Terbesar di BBCA, BBRI, BMRI

Begitu juga dengan Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan IHSG pada Rabu (10/7) berpotensi bergerak mixed cenderung melemah. Indikator RSI kembali mendekati area jenuh beli dengan MACD menunjukkan tren yang menguat. 

"Maka besok diprediksi IHSG akan berada pada rentang level support 7.190 dan resistance 7.350," jelas Oktavianus pada Kontan, Selasa (9/7).

Menurut Oktavianus pergerakan IHSG pada Rabu (10/7) akan dipengaruhi oleh sentimen dari rilis data inflasi AS dan terstimoni Ketua The Fed yang akan membuat investor cenderung wait and see. Saat ini pasar melihat peluang sebesar 78% terjadi pemangkasan suku bunga AS sebesar 25bps di September 2024. 

"Sehingga ini akan menjadi pendorong kembali inflow ke IHSG, tercatat asing kembali net buy sebesar Rp2,31 triliun dalam sepekan terakhir," ujarnya.

Oktavianus merekomendasikan untuk spec buy pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan support 6.150 dan resistance 6.800, trading buy PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan support 735 dan resistance 860, trading buy PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dengan support 234 dan resistance 278.

Sementara Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham BBNI, BMRI, BRIS, TOWR, WIIM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih