KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) terbang tinggi di awal pekan ini. Senin (25/11), IHSG menguat 1,65% atau 118,54 poin ke 7.314,11 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan secara teknikal, IHSG
breakout level psikologis 7.300 seiring dengan pembentukan Golden Cross pada indikator MACD serta indikator Stochastic RSI yang berada di pivot area. "Jika IHSG mampu bertahan di atas level 7,300 IHSG diperkirakan berpotensi uji MA200 di kisaran level 7.330 pada perdagangan Selasa (26/11)," kata Alrich kepada Kontan, Senin (25/11).
Dari pasar global, pasar menantikan rilis data
New Home Sales bulan Oktober 2024 di Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan rilis pada Selasa (26/11) dan diperkirakan mengalami penurunan menjadi 730 ribu dari 738 ribu di September 2024. Perkiraan tersebut menandakan melemahnya sektor properti di AS. Di sisi lain, rilis data CB
Consumer Confidence pada bulan November 2024 (26/11) diperkirakan meningkat ke level 111.6 dari 108.7 di Oktober 2024.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal JSMR, JPFA, dan PTBA Untuk Selasa (26/11) Dari Kawasan Eropa, pasar menantikan rilis data CBI Distibutive Trades bulan November 2024 di Inggris yang dijadwalkan rilis pada Selasa (26/11) sebagai acuan dalam mengukur aktivitas sektor ritel. Pasar memperkirakan data tersebut mengalami penurunan ke level -14 dari -6 di Oktober 2024 yang menandakan bahwa aktivitas sektor ritel di Inggris sedang mengalami pelemahan. Dari pasar regional, rilis data ekonomi di Selasa (26/11) cenderung minim. Akan tetapi, pasar domestik dijadwalkan rilis data
Property Price Index pada kuartal III-2024 yang diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 1,8% YoY dari 1,76% YoY di kuartal II 2024. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG pada Selasa (26/11) berpeluang melanjutkan penguatannya dengan kecenderungan terbatas di level
support 7.295 dan
resistance 7329. Untuk sentimennya diperkirakan masih dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih menguat meskipun terbatas. "Di sisi lain tampaknya investor sudah melihat adanya kecenderungan harga saham yang relatif murah," ucap Herditya kepada Kontan, Senin (25/11). Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham
CMRY dengan target harga Rp 5.575-Rp 5.650,
BMRI pada target harga Rp 6.750-Rp 6.850 dan
ESSA di target harga Rp 870-Rp 900.
CMRY Chart by TradingView Sementara itu,
top picks saham dari Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Selasa (26/11) adalah
SMDR,
UNVR,
PGAS,
AMRT, dan
INDF. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari