KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 12,42 poin atau 0,17% ke level 7.491,93 pada penutupan perdagangan Selasa (5/11). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG pada perdagangan Rabu (6/11) berpeluang menguat dengan
support 7.451 dan
resistance 7.514. "Kami perkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh hasil dari pemilu AS (Amerika Serikat) dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Herditya kepada Kontan, Selasa (5/11).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan secara teknikal, pelebaran
negative slope pada indikator MACD masih berlanjut namun indikator Stochastic RSI mengalami
Golden Cross di
Oversold Area. Sehingga ia memperkirakan IHSG berpotensi uji psikologis level 7.500 di Rabu (6/11).
Baca Juga: Saham Big Cap Perbankan Pelat Merah Masuk Daftar Favorit Asing di Awal Pekan Dari pasar global, pasar menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan November 2024 yang dijadwalkan di pekan ini (7/11) sebagai acuan pasar dalam mengetahui arah kebijakan moneter The Fed di sisa 202. "Jajak pendapat dari CME FedWatch Tool mencatatkan peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25
bps di FOMC nanti berada di level 98%," ujar Alrich kepada Kontan, Selasa (5/11). Dari Kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data HCOB Services PMI Final bulan Oktober 2024 di Jerman yang dijadwalkan rilis pada Rabu (6/11) dan diperkirakan mengalami kenaikan ke level 51.4 dari 50.6 di September 2024.
Di waktu yang sama, Euro Area juga akan merilis data HCOB Services PMI Final bulan Oktober 2024 yang diperkirakan mengalami penurunan ke level 51.2 dari 51.4 di September 2024. "Kedua data tersebut menunjukkan bahwa kinerja sektor jasa di kawasan Eropa relatif terjaga di zona ekspansif," tuturnya.
Baca Juga: Asing Net Buy Saat IHSG Lanjut Koreksi, Cek Saham yang Banyak Ditadah, Senin (4/11) Dari sisi regional, pasar mengantisipasi rilis data Jibun Bank Services PMI Final bulan Oktober 2024 di Jepang yang dijadwalkan rilis pada Rabu (6/11). Pasar memperkirakan kinerja sektor jasa di Jepang mengalami kontraksi ke level 49.3 dari sebelumnya berada di zona ekspansif 53.1 di September 2024.
Editor: Noverius Laoli