KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 33,98 poin atau 0,50% ke 6.864,18 pada akhir perdagangan Kamis (20/7). Associate Director Research and Investment, Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support and resistance 6.840-6.888. Menurut Nico, sentimen akan datang dari data inflasi Jepang.
Untuk perdagangan Jumat (21/7), Nico merekomendasikan buy Bank BTPN Syariah (BTPS) dan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,50% ke 6.864 Pada Kamis (20/7), MDKA, EXCL, HRUM Jadi Top Gainers LQ45 Sementara itu, Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst dari Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG mencatatkan technical rebound di Kamis (20/7). Akan tetapi, technical rebound tersebut tidak didukung volume transkasi. Sementara pergerakan IHSG di 14-18 Juli membentuk pola evening star. "Dengan demikian, IHSG masih rawan terkoreksi di Jumat (21/7). Perhatikan pivot level 6.830 di Jumat (21/7)," katanya. Alrich memproyeksikan IHSG pada Jumat akan bergerak di kisaran support 6.780, resistance di 6.880, dan pivot 6.830. Alrich menambahkan, dari eksternal, penurunan inflasi Inggris ke 7,9% YoY di Juni 2023 (vs 8,7% YoY di Mei 2023) dan Euro Area ke 5,5% YoY di Juni 2023 (vs 6,1% YoY di Mei 2023) mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap agresivitas bank-bank sentral di Eropa dalam pertemuan-pertemuan mendatang.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.857 di Sesi I Kamis (20/7), MDKA, INKP, BMRI Top Gainers LQ45 Dari dalam negeri, ADB menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3,8% YoY di 2023 dari proyeksi sebelumnya di 4,2% YoY. Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara. Alrich merekomendasikan investor untuk mencermati saham XL Axiata (EXCL), Pakuwon Jati (PWON), Bank Syariah Indonesia (BRIS), PT RMK Energy Tbk (RMKE), Harum Energy (HRUM), Jasa Marga (JSMR) dan speculative buy pada Astra International (ASII) dan Telkom Indonesia (TLKM). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi