JAKARTA. Setelah sempat mencapai rekor tertingginya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 17,64 poin atau 0,4% menjadi 4.392,37, Senin (7/1). Aksi ambil untung alias profit taking menjadi pemicu penurunan IHSG. Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf mengatakan, koreksi ini masih terlihat wajar. Investor banyak yang profit taking setelah IHSG menguat tajam selama seminggu lebih. Sentimen positif bursa Dow Jones karena membaiknya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) ternyata tidak cukup menopang IHSG. Hari ini, Alwi memperkirakan, IHSG masih akan dibayangi aksi serupa, sehingga akan kembali menurun.
IHSG diwarnai profit taking
JAKARTA. Setelah sempat mencapai rekor tertingginya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 17,64 poin atau 0,4% menjadi 4.392,37, Senin (7/1). Aksi ambil untung alias profit taking menjadi pemicu penurunan IHSG. Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf mengatakan, koreksi ini masih terlihat wajar. Investor banyak yang profit taking setelah IHSG menguat tajam selama seminggu lebih. Sentimen positif bursa Dow Jones karena membaiknya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) ternyata tidak cukup menopang IHSG. Hari ini, Alwi memperkirakan, IHSG masih akan dibayangi aksi serupa, sehingga akan kembali menurun.