JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif beberapa waktu belakangan menyebabkan penjamin pelaksana emisi (underwriter) harus menyiapkan sejumlah strategi dalam melakukan initial public offering (IPO). Salah satunya adalah greenshoe. Sekadar informasi, greenshoe merupakan suatu hak bagi underwriter untuk menambah lagi jumlah saham yang akan dilepas ke publik. Umumnya, jumlah saham greenshoe tidak boleh melebihi 15% dari jumlah saham utama yang akan dilepas. Adapun salah satu tujuan pelepasan saham greenshoe ini adalah untuk menstabilkan harga dalam pelaksanaan IPO. Pihak underwriter berharap, pemberian greenshoe ini nantinya akan membuat investor merasa aman dalam berinvestasi pada saham perdana yang ditawarkan. Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Iman Rachman mengungkapkan, pelaksanaan opsi greenshoe bukan karena dipicu oleh kekhawatiran dari pihak emiten. Akan tetapi, pihak underwriter melihat adanya keyakinan akan terjadi kelebihan permintaan dari investor. Atas dasar keyakinan tersebut, penjamin pelaksana emisi memberikan opsi stabilisasi harga kepada investor. “Namun yang perlu diingat adalah dalam memberikan opsi greenshoe kepada investor, underwriter melihat sejauh mana permintaan investor atas saham IPO yang ditawarkan. Jika permintaan dari investor tidak mampu melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka tentu opsi greenshoe tidak dapat dikeluarkan karena dana untuk menerbitkan greenshoe berasal dari dana yang didapat dari penyerapan saham investor,” jelasnya. Stabilisasi harga
IHSG fluktuatif, underwriter menawarkan greenshoe dalam IPO
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif beberapa waktu belakangan menyebabkan penjamin pelaksana emisi (underwriter) harus menyiapkan sejumlah strategi dalam melakukan initial public offering (IPO). Salah satunya adalah greenshoe. Sekadar informasi, greenshoe merupakan suatu hak bagi underwriter untuk menambah lagi jumlah saham yang akan dilepas ke publik. Umumnya, jumlah saham greenshoe tidak boleh melebihi 15% dari jumlah saham utama yang akan dilepas. Adapun salah satu tujuan pelepasan saham greenshoe ini adalah untuk menstabilkan harga dalam pelaksanaan IPO. Pihak underwriter berharap, pemberian greenshoe ini nantinya akan membuat investor merasa aman dalam berinvestasi pada saham perdana yang ditawarkan. Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Iman Rachman mengungkapkan, pelaksanaan opsi greenshoe bukan karena dipicu oleh kekhawatiran dari pihak emiten. Akan tetapi, pihak underwriter melihat adanya keyakinan akan terjadi kelebihan permintaan dari investor. Atas dasar keyakinan tersebut, penjamin pelaksana emisi memberikan opsi stabilisasi harga kepada investor. “Namun yang perlu diingat adalah dalam memberikan opsi greenshoe kepada investor, underwriter melihat sejauh mana permintaan investor atas saham IPO yang ditawarkan. Jika permintaan dari investor tidak mampu melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka tentu opsi greenshoe tidak dapat dikeluarkan karena dana untuk menerbitkan greenshoe berasal dari dana yang didapat dari penyerapan saham investor,” jelasnya. Stabilisasi harga