Jual asing bebani laju IHSG lebih tinggi lagi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menembus rekor baru meski masih mempertahankan tren positif pada perdagangan, Selasa (4/10). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,15% atau 8,402 poin ke level 5.472,317.

Ada 129 saham bergerak naik, 166 saham bergerak turun, dan 102 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 7,26 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,23 triliun.

Enam indeks sektoral mengerem laju penguatan IHSG lebih tinggi. Sektor argikultur memimpin penurunan 1,08% dan diikuti konstruksi turun 0,25%.


Sementara, empat sektor yang menghijau antara lain; aneka industri naik 1,17%, manufaktur naik 0,80%, barang konsumsi naik 0,79%, dan industri dasar naik 0,48%.

Langkah asing melakukan aksi jual turut membebani IHSG. Net sell asing hari ini mencapai Rp 180,921 miliar.

Sementara, di pasar reguler, investor asing mencetak net buy senilai Rp 149,603 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 yakni; PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) naik 5,62% ke Rp 1.880, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,27% ke Rp 10.275, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 3,20% ke Rp 66.975.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 yakni; PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,43% ke Rp 2.960, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 2,46% ke Rp 8.925, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 1,92% ke Rp 1.530.

Di sisi lain, pasar saham Asia juga menguat didukung saham Jepang dipicu pelemahan yen. Setelah data ekonomi terbaru Amerika yang menunjukkan ekspansi di bidang manufaktur optimisme membaiknya perekonomian Negeri Paman Sam.

Mengacu Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 140,85 pada 17:08 sore di Hong Kong. Indeks Topix Jepang naik 0,7% karena yen turun untuk hari keenam terhadap dollar, menurun 0,8% menjadi 102,44. 

Kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember naik menjadi 61% pada hari Senin, dari 51% di sepekan sebelumnya, karena pesanan baru dan produksi diperluas bulan lalu, menunjukkan perbaikan secara bertahap di seluruh manufaktur Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto