KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam empat hari berturut-turut masih gagal membawa indeks menembus level 6.000. IHSG menguat 0,21% ke level 5.999,61, Jumat (7/2). IHSG mengakumulasi kenaikan 1% dalam sepekan. Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, sentimen positif pasar saham pekan ini adalah meredanya penyebaran virus corona. Pasar saham juga positif karena adanya stimulus dari bank sentral China dan pemangkasan setengah tarif impor barang dari Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 120 miliar. Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, penguatan IHSG selama sepekan ini tidak lepas dari sentimen global seperti pemangkasan tarif impor AS dan tindakan antisipasi yang dilakukan China dengan melakukan isolasi wabah virus corona di Wuhan juga meredakan kepanikan para investor akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut. “Pasar menyambut keluarnya laporan keuangan emiten kuartal IV 2019. Akan terlihat perusahaan pilihan yang dapat dijadikan pilihan investasi di 2020,” terang Aria kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).
IHSG gagal menembus 6.000, investor bisa tetap buy on weakness pekan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam empat hari berturut-turut masih gagal membawa indeks menembus level 6.000. IHSG menguat 0,21% ke level 5.999,61, Jumat (7/2). IHSG mengakumulasi kenaikan 1% dalam sepekan. Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, sentimen positif pasar saham pekan ini adalah meredanya penyebaran virus corona. Pasar saham juga positif karena adanya stimulus dari bank sentral China dan pemangkasan setengah tarif impor barang dari Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 120 miliar. Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, penguatan IHSG selama sepekan ini tidak lepas dari sentimen global seperti pemangkasan tarif impor AS dan tindakan antisipasi yang dilakukan China dengan melakukan isolasi wabah virus corona di Wuhan juga meredakan kepanikan para investor akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut. “Pasar menyambut keluarnya laporan keuangan emiten kuartal IV 2019. Akan terlihat perusahaan pilihan yang dapat dijadikan pilihan investasi di 2020,” terang Aria kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).