KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (27/10) diperkirakan melanjutkan penguatan. IHSG aberhasil ditutup menguat 0,62% di level 5.144,05 pada 26 Oktober 2020. Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (27/10) berdasarkan indikator MACD, Stochastic maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.
Baca Juga: IHSG menguat 0,62% ke 5.144,05, Senin (26/10), asing net buy Rp 128 miliar Menurut Nafan, pergerakan IHSG pada hari ini (27/10) akan bergerak di kisaran support maupun resistance berada pada 5.023,89 hingga 5.182,53. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: 1. Adaro Energy (
ADRO). Pergerakan harga ADRO masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli saham ADRO pada area level Rp 1.130 – Rp 1.145, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.200, Rp 1.365 dan Rp 1.530. Support ada di Rp 1.130 dan Rp 1.075. Saham ADRO ditutup di Rp 1.145. (RoE: 7.70%; PER: 8.26x; EPS: 138.64; PBV: 0.64x; Beta: 1.33). 2. Erajaya Swasembada (
ERAA). Terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar taking pada pergerakan harga saham. Partial sell saham ERAA pada area Rp 1.725 – Rp 1.745, dengan target harga di level Rp 1.650. Resistance ada di Rp 1.805. Saham ERAA ditutup di Rp 1.725. (RoE: 4.35%; PER: 24.33x; EPS: 70.90; PBV: 1.06x; Beta: 2.05).
Baca Juga: IHSG menghijau, semua reksadana berkinerja moncer dalam sepekan 3. Indofood Sukses Makmur (
INDF). Pergerakan harga INDF masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli saham INDF pada area level Rp 7.025 – Rp 7.075, dengan target harga secara bertahap di level Rp 7.175, Rp 7.400, Rp 7.600 dan Rp 8.375. Support ada di Rp 6.800. 4. Tjiwi Kimia (
TKIM). Pergerakan harga saham TKIM telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham TKIM pada area level Rp 6.025 – Rp 6.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.300, Rp 6.525 dan Rp 7.425. Support ada di Rp 6025 dan Rp 5.600. Saham TKIM ditutup di Rp 6.150. (RoE: 11.81%; PER: 7.44x; EPS: 826.78; PBV: 0.88x; Beta: 2.1).
5. Waskita Beton Precast (
WSBP). Pergerakan harga saham WSBP telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham WSBP pada area level Rp 153 – Rp 156, dengan target harga secara bertahap di level Rp 163, Rp 216, Rp 270 dan Rp 324. Support ada di Rp 150 dan Rp 134. Saham WSBP ditutup di Rp 156. (RoE: 0.15%; PER: 390.00x; EPS: 0.40; PBV: 0.59x; Beta: 1.93).
Baca Juga: IHSG positif, 7 indeks sektoral ijo bahkan ada yang naik lebih 3% 6. Wijaya Karya Beton (
WTON). Pergerakan harga saham WTON telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham WTON pada area level Rp 236 – Rp 240, dengan target harga secara bertahap di level Rp 250, Rp 260, Rp 290, Rp 310, Rp 360 dan Rp 408. Support ada di Rp 236 dan Rp 212. Saham WTON ditutup di Rp 240. (RoE: 2.21%; PER: 28.50x; EPS: 8.42; PBV: 0.63x; Beta: 1.62). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana