IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas dan bertahan di 5.100



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG pada hari ini diperkirakan menguat terbatas. Pada Selasa (21/7), IHSG berhasil ditutup signifikan 1,26% di level 5.114,71. 

Lanjar Nafi Kepala Riset Reliance Sekuritas mengatakan, secara teknikal IHSG whipsaw pada level bullish trend dan rebound di level MA5. Indikator stochastic terkonsolidasi menahan momentum RSI yang bergerak pada area dekat overbought. "Sehingga IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan support-resistance 5.083-5.280," kata dia. 

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya AKRA, ANTM, ASII, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN, CTRA, LPKR, LPPF, TOWR.


Baca Juga: Tren penurunan suku bunga acuan bisa jadi katalis bagi BBRI di sisa tahun 2020

William Surya Wijaya Analis Indosurya Bersinar Sekuritas juga sependapat jika IHSG hari berpeluang menguat dan menembus resistance baru. Ia memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 4.989 - 5.188. 

"IHSG terlihat berhasil menembus level resisten terdekat dan menggeser ke arah yang lebih baik, namun rentang pergerakan IHSG terlihat masih cukup terbatas," kata William. Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah turut mewarnai pergerakan IHSG. 

William memperkirakan, IHSG hari ini berpotensi bergerak dalam rentang terbatas. Ia menyarankan beberapa saham berikut, BBCA, BBNI, KAEF, KLBF,  PWON, SMRA, AALI dan ITMG. 

Kemarin, IHSG naik 1,26% di 5.114,71 dengan saham sektor aneka industri naik 4,16% dan pertambangan naik 3,19% memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan. 

Baca Juga: Saat IHSG menguat, asing melego saham-saham ini pada perdagangan Selasa (21/7)

Saham ASII naik 5,39% setelah lembaga peringkat Fitch Rating berekspektasi performa empat anak usaha ASII di bidang keuangan akan tetap kuat dalam menghadapi masalah pandemi virus corona. 

Saham-saham pertambangan logam dan mineral memimpin penguatan dengan saham ANTM naik 5,39%, MDKA naik 9,15%, DKFT naik 4,43%, INCO naik 4,47% dan TINS naik 3,97%. Biji besi naik 2% dan harga emas naik cukup kuat di atas US$ 1800 per troi ons. 

Saham-saham produsen obat-obatan seperti INAF naik 24,9% dan KAEF naik 24,73% menguat hingga auto rejections. Ini karena kabar kemajuan vaksin virus korona di dalam negeri namun indeks konsumer naik 0,03% karena UNVR turun 1,54%. 

Baca Juga: Vaksin Covid-19 diujicoba di Indonesia, simak rekomendasi analis untuk saham farmasi

Investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 94,20 miliar karena saham KLBF dan TLKM yang mengalami aksi jual bersih terbesar sedangkan BMRI dan ASII yang menjadi top net buy value.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana