KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (3/11) diperkirakan menguat. Senin (2/11), IHSG ditutup turun 0,26% ke level 5.115,13. Menurut Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal pelemahan akan tertahan di level support Moving Average 50 hari setelah berhasil whipsaw di level support Moving Average 20 hari. Pergerakan IHSG hari ini berpotensi membentuk pola flag pattern dengan konfirmasi upper bound di kisaran Moving Average 200 di level 5.140-an.
Baca Juga: Kinerja reksadana saham berbalik unggul selama Oktober Sedangkan indikator stochastic terkonsolidasi namum masih diwarnai momentum positif sehingga diperkirakan IHSG hari ini berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya. Lanjar memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support-resistance 5.100-5.188. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya: ACST, AALI, DOID, GGRM, HMSP, ICBP, ADRO, BNLI, IMJS, JPFA, TLKM. IHSG turun 13,10 poin ke level 5.115,13 dengan saham-saham di sektor pertanian turun 2,30% dan properti turun 1,67% mengalami aksi jual. Harga CPO Malaysia turun 1,6% menjadi faktor utama aksi jual di sektor pertanian khususnya saham-saham produsen CPO. Rilisnya laporan keuangan beberapa emiten properti menjadi trigger negatif dimana BSDE dan LPKR mengalami penurunan pendapatan hingga bottom line. Investor seperti bersikap hati-hati setelah ditutup libur tiga hari di tengah pekan cukup padat akan sentimen yang dapat memberikan dampak arah pergerakan ekuitas global.
Baca Juga: Kepemilikan investor domestik mendominasi pasar saham, daya tahan IHSG lebih kokoh Investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 497,80 miliar dengan saham TLKM, BBNI dan SMGR yang menjadi terbanyak di jual secara net sell value. Mayoritas bursa Asia ditutup menguat signifikan lebih dari sepersen. Data indeks Manufakturing PMI China dan Jepang yang rilis cukup baik mampu mendorong penguatan ekuitas di Asia. Bursa Eropa membuka perdagangan yang cenderung optimis. Lockdown di beberapa daerah Eropa menyeret harga minyak mentah dan beberapa komoditas di sana.
Minyak mentah West Texas Intermediate turun 3,7% menjadi US$ 34,48 per barel. Investor akan menanti beberapa peristiwa penting yang akan datang diantaranya Pemilihan Presiden AS pada hari Selasa (3/11). Laporan persediaan minyak mentah EIA pada hari Rabu.
Baca Juga: Saham sektor pertambangan logam dan mineral untung apabila Biden menang pilpres AS Keputusan kebijakan Fed pada hari Kamis. Laporan pasar tenaga kerja AS akan dirilis hari Jumat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana