IHSG hari ini diramal kembali tertekan, saham-saham ini bisa dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG merosot 1,41% ke level 6.062,02 pada perdagangan Rabu (8/9). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, penurunan IHSG pada kemarin seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar jelang pertemuan The Fed untuk membahas kebijakan stimulus moneternya. 

IHSG, lanjut dia, juga dipengaruhi oleh perhatian investor terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam tiga hari terakhir.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pelemahan IHSG pada Rabu (8/9) merupakan bentuk price-in penurunan Indonesia Consumer Confidence ke level 77,3 di Agustus 2021. Level tersebut bahkan lebih rendah dari level di awal pandemi, tepatnya 77,8 di Mei 2020. 


Untuk perdagangan Kamis (9/9), Valdy memprediksi, IHSG masih akan tertekan terutama di awal perdagangan. "Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan laju pemulihan ekonomi Indonesia di semester II-2021," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).

Baca Juga: IHSG diproyeksi bakal tembus level 6.400-6.600 sampai tutup tahun 2021

Meski demikian, pelemahan diperkirakan tidak akan sedalam perdagangan Rabu (8/9), mengingat terbentuk pola three black crows dan terdapat support kuat di 6.000. Valdy memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang support 5.975 dan resistance 6.050.

Sementara Okie memproyeksi IHSG akan bergerak melemah terbatas dengan support di level 5.983 dan resistance di 6.069. "Rilis data penjualan retail bulan Juli 2021 akan menjadi perhatian pelaku pasar pada esok hari," ucap Okie.

Okie menyarankan investor untuk mencermati saham EXCL dan ACES. Kemudian Valdy mengimbau investor untuk tidak terlalu agresif melakukan bargain hunting. Cermati peluang buy on support pada BBCA, TLKM, ANTM, dan INDF, serta potensi penguatan pada ACES, DMMX, dan ICBP.

Selanjutnya: IHSG melorot 1,41% ke 6.026 pada perdagangan Rabu (8/9), net sell asing Rp 541,34 M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi