KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) turun di tengah pekan ini. Pada Rabu (13/12), IHSG turun 0,70% atau 49,97 poin ke 7.075,34 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai, aksi jual selektif pada sejumlah saham teknologi dan bank digital menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG pada Rabu (13/12). "Pergerakan IHSG pada Kamis (14/12) diperkirakan merefleksikan respons pelaku pasar terhadap keputusan FOMC The Fed," ungkap Rio kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).
Rio menambahkan, pasar berspekulasi terhadap potensi petunjuk peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh Kepala The Fed, Jerome Powell (14/12).
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.075, AMMN, CUAN, TOWR Paling Banyak Net Buy Asing Hari Ini Dari data ekonomi, pelaku pasar mengantisipasi data-data ekonomi Tiongkok, termasuk produksi industri dan investasi aset tetap, serta realisasi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di November 2023 (15/12). Rio memperkirakan IHSG Kamis (14/12) akan bergerak dengan rentang
support 7.000 dan
resistance 7.100. "Kami masih mempertahankan pandangan potensi
buy on support pada saham-saham bank, terutama
BBCA,
BBNI,
BBRI dan
BMRI," tuturnya. Sementara menurutnya, alternatif di luar saham bank adalah potensi
speculative buy pada PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK). Di sisi lain, analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius mengatakan, IHSG pada Kamis (14/12) akan dipengaruhi oleh rilis data PPI US dan keputusan suku bunga The Fed mendatang. "Juga adanya keputusan perdagangan atau investasi saham dengan pertimbangan yang penuh kehati-hatian," kata Joshua kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).
Baca Juga: Ditutup Turun 0,70% Hari Ini, IHSG Diproyeksikan Masih Rawan Koreksi Joshua memprediksi IHSG Kamis (14/12) akan bergerak
bullish dengan rentang 7.020-7.200.
Untuk saham, ia merekomendasikan saham PT Gajah Tunggal Tbk (
GJTL) dengan
support 900 dan
resistance 1.075, PT Kimia Farma Tbk (
KAEF) dengan
support 835 dan
resistance 1.035, dan PT Bayu Buana Tbk (
BAYU) dengan
support 1.420 dan
resistance 1.575.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi