IHSG hari ini: Menanti Ben Bernanke



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya. Kemarin (17/7), IHSG ditutup menguat 0,82% menjadi 4.080,67.

Alwi Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, mengatakan penguatan kemarin terjadi akibat antisipasi pasar terhadap pernyataan gubernur bank sentral AS, Ben Bernanke, di depan kongres semalam.

“Diharapkan pada kesaksiannya, Bernanke menyinggung masalah program quantitative easing,” katanya.

Harapan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya data-data terakhir di AS menunjukkan ekonomi Abang Sam tersebut memang sedang goyah. Yang terbaru, data retail sales bulan Juni turun menjadi -0,5% dari bulan sebelumnya di -0,2%. Data penting lainnya adalah non-farm payroll bulan Juni yang hanya mampu bertambah 80.000.

Namun, kalau ternyata Bernanke mengulang pernyataan bahwa quantitative easing baru benar-benar diperlukan jika kondisi ekonomi AS sudah mengkhawatirkan, maka akan berdampak negatif bagi bursa. “IHSG akan terkoreksi dengan terlebih dahulu mengadopsi koreksi dari Wall Street,” ungkapnya.

Tapi jika sesuai ekspektasi bahwa Bernanke menyatakan ada stimulus moneter lanjutan, IHSG berpotensi menguat dengan pembukaan di atas atas level 4.090.

Fadlillah Qudsi, analis Mega Capital Indonesia, mengatakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan resistance terdekat di 4.090. Stochastic tampak terjadi golden cross yang menunjukkan penguatan, walau terbatas dan cenderung fluktuatif. RSI juga cenderung menguat terbatas karena sudah di level yang cukup tinggi.

“Apalagi beberapa hari terakhir sudah menguat. Butuh koreksi sedikit untuk bisa naik lagi. Kalau bisa melewati 4.090 atau 4.110 dengan volume tinggi, bisa lanjut penguatan. Tapi kalau volumenya tidak kuat, kemungkinan akan bergerak sideways,” ungkapnya.

Fadlillah memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 4.065 – 4.110. Adapun saham-saham yang menurunya perlu diperhatikan hari ini adalah BBTN, CFIN, ASII, BMTR. Sedangkan perkiraan Alwi IHSG akan bermain di kisaran 4.059 – 4.110 dengan kecenderungan terkoreksi karena telah membentuk pola double top di level 4.090. Saham yang menurutnya berpotensi naik UNVR dan MYOR. Sedangkan BBCA berpotensi turun karena kenaikannya sudah tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Ruisa Khoiriyah