KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini ini masih akan kembali melanjutkan tren penguatan. IHSG naik 0,85% di 5.176,10 pada Rabu (14/10). Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, IHSG hari ini masih berpotensi menguat mendekati level resistance Moving Average 200 hari. Setelah berhasil break out resistance pivot fibonacci ratio.
Baca Juga: Wall Street naik tipis di awal perdagangan Rabu (14/10), terangkat saham teknologi Indikator stochastic yang bergerak jenuh akan menjadi penahan pergerakan IHSG selanjutnya. Indikator MACD memiliki pergerakan yang masih cenderung positif dimana MACD line dan signal line memiliki span positif mengarah ke area overvalue dan histogram yang memiliki akselerasi pergerakan yang kuat. Sehingga Lanjar memperkirakan, IHSG bergerak menguat terbatas menguji resistance Moving Average 200 hari pada support resistance 5.133-5.198. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ADRO, AKRA, MEDC, BRPT, ICBP, LPPF, MYOR. IHSG ditutup naik 43,53 poin ke level 5.176,10 pada Rabu (14/10). Padahal IHSG sempat dibuka berfluktuatif di zona negatif. Saham-saham sektor pertambangan naik 3,72% setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan membentuk holding perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Asing lego saham-saham ini saat IHSG menguat, Rabu (14/10) Holding yang disebut dengan Battery Holding. MIND ID menyebut ANTM yang kemarin naik 24,84% akan menjadi hulunya. Permintaan perusahaan China dan Korea Selatan untuk membentuk perusahaan sektor hilir baterai listrik di Indonesia dengan jumlah investasi yang cukup besar menjadi faktor utama. Selain itu saham tambang lain ikut mendapatkan optimisme tersebut dimana TINS naik 21,09%, INCO naik 9,40%, DKFT naik 4,46%, MEDC naik 7,95%, HRUM naik 4,13% dan ADRO naik 3,04%. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 39,49 miliar. Indeks saham Asia ditutup bervariasi karena investor menanti laporan keuangan emiten untuk buku kuartal ke-tiga tahun 2020. Hal tersebut memudarkan efek dari upaya PBOC melakukan penurunan nilai tukar yuan guna menopang aktifitas ekspor. Bursa Eropa membuka perdagangan pada zona positif meskipun poundsterling melemah karena negosiasi Brexit tetap menemui jalan buntu. Lanjar menambahkan, berkurangnnya kekecewaan investor terhadap kekawatiran lebih banyak lockdown di Zona Eropa menjadi faktor utama.
Baca Juga: IHSG melesat, saham-saham ini banyak dikoleksi asing, Rabu (14/10) Dimana sebelumnya negara-negara di seluruh Eropa memperluas pembatasan untuk mencoba mengendalikan kembali pandemi setelah infeksi meningkat di laju tercepat sejak April di Jerman. Perdana menteri Belanda memerintahkan lockdown parsial dan Prancis melaporkan lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Selanjutnya investor akan menanti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan batas waktu Kamis untuk membahas garis besar kesepakatan perdagangan Uni Eropa. Dari dalam negeri akan ada data neraca perdagangan serta aktifitas eksport dan import serta indeks keyakinan bisnis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana