KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpotensi berbalik koreksi pada perdagangan Selasa (28/11) hari ini. Pasalnya, indeks komposit ini masih tertekan oleh sentimen global. IHSG pada perdagangan Senin (27/11) ditutup menguat tipis 0,05% atau naik 3,77 poin ke level 7.013,40. IHSG hari ini di antaranya bakal dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah. Dimana,
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menjelaskan penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) di Indonesia.
Adapun posisi M2 Indonesia mencapai 3,4% secara tahunan atau
year on year (YoY) pada Oktober 2023. Nilai itu turun dari September 2023 di level 6% YoY.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat Tipis ke 7.013 pada Senin (27/11), AMMN dan TLKM Sokong Indeks "Ini memperkuat keyakinan pasar terhadap tren penurunan inflasi jelang akhir 2023. Dengan demikian, Bank Indonesia memiliki ruang untuk menahan suku bunga acuan," jelas Alirch, Senin (27/11). Secara teknikal, Alrich mencermati IHSG masih berada dalam kondisi rawan
profit taking. Dia menyarankan investor untuk waspada terhadap potensi
pullback ke level kritis di 7.000. Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menguji
support di level 6.950 dan
resistance di 7.050. Alirch pun merekomendasikan
trading buy BBTN, BMRI, CTRA, SMGR dan UNTR. Investor juga dapat mencermati peluang
buy on support pada ACES dan ISAT. Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan
speculative buy pada BMTR. Di sisi lain, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan pergerakan IHSG pada Selasa (28/11) hari ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen global. Investor tengah menanti rilis data GDP Amerika Serikat (AS). "Selain itu investor juga masih mencermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat," kata dia kepada Kontan, Senin (27/11).
Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Ini Saham Pilihan Untuk Perdagangan Selasa (28/11) Hingga akhir perdagangan Senin (27/11), rupiah di pasar spot menguat 0,46% ke level Rp 15.494 per dolar AS. Ini menguat dari akhir pekan lalu di Rp 15.565 per dolar AS.
MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan
support 7.000 dan
resistance 7.060. Investor bisa mencermati UNIQ di kisaran Rp 290-Rp 300, ASRI di Rp 180-Rp 186 dan ANTM di kisaran Rp 1.700-Rp 1.750.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi