IHSG Kembali Ditutup Menguat, Begini Proyeksinya Hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat usai melemah tujuh hari beruntun. Pada sesi I, Senin (12/12) IHSG juga sempat berada di level 6.600 sebelum ditutup menguat 0,29% atau 19,33 poin ke 6.734,45.

Analis memperkirakan peluang IHSG kembali untuk turun tetap ada. Terlebih, pekan ini pasar masih menunggu rapat Federal Reserve (The Fed) dan pekan depan juga ada rapat Bank Indonesia (BI).

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti mengatakan peluang IHSG turun sampai ke level support di sekitar 6.500 masih ada. Pemicunya, masih terbebani dari saham bigcaps yang turun.


Namun pihaknya melihat penurunan makin dalam sudah terbatas. "Keputusan kebijakan moneter The Fed nanti akan memberikan arah terhadap gerak ekonomi dan pasar modal di mana sebelumnya disinyalir sikap dovish akan ditempuh," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/12).

Baca Juga: Ini Saham-Saham Bigcaps Pilihan Para Analis

Dengan penurunan yang sudah terbatas, Desy berpandangan saat ini merupakan momentum untuk para investor untuk masuk ke pasar saham. Sebab, harganya sudah terdiskon sehingga potensi upside akan jauh lebih besar.

"Namun, dengan catatan sepanjang yakin dengan kondisi fundamental perusahaan dan potensi valuasinya di masa yang akan datang," katanya.

Pilarmas Investindo juga meyakini bahwa IHSG akan kembali naik. Namun pergerakannya diperkirakan tidak akan sekencang pergerakan sebelumnya, mengingat tren harga komoditas, khususnya sektor energi menjadi penggerak utama secara sectoral dan realisasi likuiditas di tengah kondisi market saat ini cenderung menurun.

Namun begitu, pihaknya masih optimis IHSG pada akhir tahun ditargetkan ke level 7.350. Terlebih, peluang Santa Claus reli masih ada pada sektor konsumer kendati akan cenderung terbatas.

"Kami mencermati saham konsumer di momentum Nataru ini dapat bergerak dengan optimis. Kami merekomendasikan sell untuk INDF dan ICBP, sementara buy untuk AMRT," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari