KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 1,16% ke level 5.999,369 pada perdagangan Selasa (8/6). Indeks sempat menguat tipis ke level 6.075,886 sebelum akhirnya berada di zona merah sepanjang perdagangan. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, penurunan IHSG dipicu oleh antisipasi pelaku pasar terhadap inflasi di Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan kembali menguat. Selain itu, Okie melihat adanya momentum penurunan harga saham bersamaan dengan jadwal
ex-date dividend. “Aksi beli investor seiring dengan jadwal distribusi dividen tersebut, memberikan dampak pada pergerakan harga sahamnya,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (8/6).
Senada, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Dustin Dana Pramitha menilai, sentimen bagi pasar saat ini adalah sikap investor yang cenderung
wait and see menjelang rilis data inflasi AS dan keputusan suku bunga acuan bank sentral Eropa pekan ini.
Baca Juga: Pembobotan free float pada indeks Sri-Kehati dinilai berdampak positif Selain itu, data
nonfarm payroll yang sebelumnya dirilis menunjukkan adanya penambahan lapangan kerja yang lebih tinggi dari capaian bulan lalu, tapi masih di bawah ekspektasi para pelaku pasar. “Kami tetap melihat langkah bank sentral AS ke depan masih berpeluang
dovish, dan hal itu bisa dimanfaatkan oleh indeks untuk kembali mencetak penguatan,” terang Dustin. Terlebih, data ekonomi Indonesia seperti
purchasing managers’ index (PMI) yang kemarin dirilis menunjukkan tanda yang positif, terutama dari segi penyerapan tenaga kerja. Dustin menilai, hal ini menjadi momentum positif dan diharapkan tingkat serapan tenaga kerja di sektor manufaktur kembali berulang di bulan-bulan selanjutnya sehingga bisa mendorong konsumsi dan ekonomi. Untuk besok, Dustin memproyeksikan IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan mungkin sepanjang pekan ini akan cenderung
bearish. Stochastic yang sudah
deathcross di area
overbought, ditambah formasi
candle dark cloud yang menunjukkan tanda
bearish revesal setelah mendekati
resistance di 6.115, membuat indeks rentan untuk kembali melemah.
Baca Juga: IHSG anjlok 1,16% ke 5.999 pada Selasa (8/6), net sell asing Rp 252 miliar Namun, perlu diperhatikan ketika indeks bisa
rebound di area
dynamic support EMA13 di level 5.965 atau level
support kedua di 5.920 dan indikator lain menunjukkan tren
bullish reversal. Dia menilai indeks bisa kembali menguji level
resistance-nya kembali dan bahkan menembus
resistance tersebut. Senada, Okie juga menilai IHSG masih dapat terkoreksi dengan
support 5.947 dan
resistance 6.030 untuk perdagangan Rabu (9/6). Beberapa saham berbasis komoditas yang berhubungan dengan batubara dinilai dapat dijadikan pertimbangan investor untuk besok, diantaranya PT Adaro Indonesia Tbk (
ADRO) dan PT United Tractors Tbk (
UNTR).
Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor ditutup pada Rp 14.262 per dolar AS pada Selasa (8/6) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati