KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di bawah level 6.000. IHSG melemah 2% ke level 5.948,56 pada penutupan perdagangan Senin (12/4).

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, pelemahan ini terjadi di saat investor mengantisipasi rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Maret yang diperkirakan meningkat 2,6% (yoy). 

Hal ini setelah sebelumnya data Non Farm Payrolls bulan Maret meningkat menjadi 916 ribu dan melebihi ekspektasi pasar, yakni sebesar 647.000.

Hal ini sedikit memberikan kekhawatiran investor di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat, meskipun The Fed telah memberikan gambaran akan mengambil langkah fiskal dibandingkan moneter tahun ini.

Baca Juga: IHSG ambles 2% jelang Ramadan, simak proyeksi perdagangan Selasa (13/4)

Pada hari ini juga terdapat rilis data Retail Sales year-on-year untuk bulan Februari, yang turun sebesar -18.1% atau lebih rendah dari bulan lalu sebesar -16.4%. Namun jika dilihat secara bulanan (month-on-month), data tersebut lebih baik dengan angka pertumbuhan sebesar -2,7% dibandingkan bulan lalu sebesar -4,3%.

Bersamaan, Indeks regional Asia turut melemah pada perdagangan hari ini, di tengah keluarnya kabar bahwa vaksin asal China diakui oleh otoritas setempat kurang efektif melawan Covid-19.

Sementara itu, India dikabarkan menjadi negara kedua terbanyak kasus Covid-19 di dunia. Hal tersebut menyeret kedua indeks di negara tersebut hingga melemah sebesar -1,09% dan -3.43%. Sementara rilis data ekonomi di wilayah Asia diantaranya producer price index Jepang bulan Maret sebesar 1% dan M2 Money Supply China bulan Maret sebesar 9,4%.   

Selanjutnya: IHSG anjlok 121 poin ke 5.948 pada Senin (12/5), saham BULL catat net buy besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi