IHSG kembali terpuruk, kinerja reksadana belum mampu bangkit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terpuruk di zona merah setelah ditutup melemah pada akhir perdagangan pekan lalu. IHSG tercatat terkoreksi hingga 4,26% dalam seminggu terakhir.

Terpuruknya IHSG, pada akhirnya turut menyeret kinerja hampir seluruh reksadana juga menjadi negatif. Merujuk dari laporan Infovesta Utama yang dirilis hari ini, Senin (14/9), tercatat hanya reksadana pasar uang yang berhasil membukukan kenaikan kinerja sebesar 0,09%. 

Reksadana berbasis saham menjadi reksadana dengan kinerja paling buruk setelah reksadana saham dan reksadana campuran masing-masing terkoreksi 4,04% dan 1,39%.


Sedangkan reksadana pendapatan tetap juga mengalami penurunan kinerja setelah mencatatkan koreksi 0,09%. Hal ini tidak terlepas dari kinerja obligasi pemerintah yang turun 0,08%. Padahal obligasi korporasi mengalami kenaikan sebesar 0,10%.

Baca Juga: Manajer Investasi Antisipasi Efek PSBB ke Industri Reksadana

Berikut masing-masing reksadana yang memiliki return tertinggi secara year on year pada 11 September 2020. 

Reksadana saham dengan return tertinggi dipegang oleh Pacific Equity Optimum Fund sebesar 7,40%. 

Lalu reksadana campuran yang tertinggi dipegang oleh Simas Balance Gemilang yang tumbuh sebesar 69,24%.

Sementara untuk reksadana pendapatan tetap, return tertinggi dipegang oleh Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah I sebesar 16,49%. 

Lalu untuk reksadana pasar uang, PNM Faaza merupakan yang tertinggi dengan return sebesar 33,64%. 

Berikutnya, reksadana indeks & ETF yang memiliki return tertinggi adalah ABF IBI Fund sebesar 10,22%. 

Kemudian, return reksadana pendapatan tetap USD dipegang oleh MNC Dana Dollar sebesar 9,58%.

Selanjutnya: PSBB berlaku lagi, kinerja reksadana pendapatan tetap diprediksi paling tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi