IHSG ditutup melemah, saham Jasnita Telekomindo (JSNT) tetap melesat hingga 17,17%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah setelah melemah 0,56% ke level 4.879,098 pada perdagangan hari ini. IHSG sempat menghijau bahkan sempat menyentuh level tertingginya hari ini di level 4.950,968.

Meski demikian, ada sejumlah saham yang kebal terhadap pelemahan hari ini, salah satunya PT Jasnita Telekomindo Tbk (JSNT). Mengutip RTI, saham emiten penyedia teknologi dan komunikasi ini melesat 17,17% ke level Rp 116 pada akhir perdagangan hari ini. Bahkan, kemarin saham JAST terbang hingga 33,78%, dan berhasil memuncaki klasemen saham tercuan.

Alhasil, dalam satu pekan saja, saham JAST telah menguat 54,67%. Jika ditarik lebih jauh, yakni dalam sebulan perdagangan, pemegang saham JAST juga sudah untung hingga 52,63%. Lantas, apa yang membuat saham JAST melesat di saat IHSG terkapar di zona merah?


Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, dari sisi sektoral, saham JAST terbawa sentimen penyedia layanan telekomunikasi yang saat ini sedang meningkat. Diketahui, JAST menyediakan layanan emergency call center 112 untuk  keperluan smart city.

Secara teknikal, William menilai sebenarnya baru hari ini saham JAST bisa dikatakan dalam fase uptrend. William tidak menampik, ada indikasi saham JAST dimanfaatkan bandar untuk digoreng. “Biasanya, di saat pasar sepi atau dalam kondisi menurun, saham-saham lapis ketiga akan digerakkan sebagai alternatif. Jadi risikonya lebih besar,” ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (29/9).

Baca Juga: IHSG masuk peringkat kedua net sell terbesar asing di bursa Asia

Menurut William, saham JAST masih memiliki kans untuk menguat hingga menyentuh resistance pada level Rp 120 - Rp 147. Pelaku pasar pun bisa melakukan trading harian dan mengikuti saham ini.

Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, secara technical saham JAST memiliki indikasi uptrend. Adapun support terdekat saham ini berada pada level Rp 93 sementara  resistance nya berada pada Rp 151. “Terdapat volume spike pada saham ini dalam dua hari terakhir, yang menyebabkan terjadinya peningkatan harga yang cukup signifikan pada saham ini,” terang Hendriko.

Setali tiga uang, Hendriko menilai saham ini sebenarnya bisa untuk trading. Hanya saja, karena saham JAST diperdagangkan pada fraksi kecil (puluhan), sehin gga saham ini memiliki risiko lebih tinggi dan volatilitasnya yang juga tinggi.

Sementara Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saham JAST sudah naik cukup signifikan dalam sepekan ini,sehingga diperkirakan kenaikannya sudah cenderung terbatas.  Pelaku pasar pun bisa trading di saham ini sambil merealisasikan profit terlebih dahulu. “Mengingat  kenaikannya sudah cukup terbatas, ada baiknya pelaku pasar juga cenderung berhati-hati,” terang herditya. 

Selanjutnya: Menguat tipis, ini prediksi pergerakan kurs rupiah untuk Rabu (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .