KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (23/4) diperkirakan kembali menguat. IHSG ditutup menguat tipis 0,02% di level 5.994,18 pada Kamis 22 April 2021. Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (23/4) berdasarkan indikator MACD telah berhasil membentuk pola goldencross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Baca Juga: Wall Street bergerak mixed meski klaim tunjangan pengangguran membaik Di sisi lain, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG hari ini sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat. Menurut Nafan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.940,99 hingga 6.054,36. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. 1. Bank Central Asia (
BBCA). Saham BBCA ditutup di Rp 31.075. (RoE: 14.69%; PER: 27.92x; EPS: 1,111.93; PBV: 4.10x; Beta: 0.93). Pergerakan harga saham BBCA masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham BBCA adalah akumulasi pada area Rp 30.900 – Rp 31.100, dengan target harga secara bertahap di level Rp 31.700, Rp 33.000, Rp 36.025, Rp 37.600 dan Rp 39.050. Support ada di Rp 30.500 dan Rp 29.275. 2. Bank Mandiri (
BMRI). Saham BMRI ditutup di Rp 6.125. (RoE: 8.83%; PER: 16.73x; EPS: 370.55; PBV: 1.48x; Beta: 1.01). Pergerakan harga saham BMRI telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Saham BMRI diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area Rp 6.050 – Rp 6.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.350, Rp 6.575, Rp 7.125, Rp 7.550, Rp 7.850 dan Rp 8.050. Support ada di Rp 6.050 dan Rp 5.600.
Baca Juga: IHSG diproyeksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (23/4) 3. Bumi Serpong Damai (
BSDE). Saham BSDE ditutup Rp 1.155. (RoE: 0.82%; PER: 86.91x; EPS: 13.29; PBV: 0.71x; Beta: 1.64). Pergerakan harga saham BSDE telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Rekomendasi saham BSDE adalah akumulasi pada area level level Rp 1.145 – Rp 1.155, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.180, Rp 1.215, Rp 1.360, Rp 1.505 dan Rp 1.650. Support ada di Rp 1.140 dan Rp 1.070. 4. Ciputra Development (
CTRA). Saham CTRA ditutup di Rp 1.115. (RoE: 7.57%; PER: 15.70x; EPS: 71.01; PBV: 1.19x; Beta: 2.07). Pergerakan harga saham CTRA telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Rekomendasi saham CTRA adalah akumulasi pada area Rp 1.100 – Rp 1.130, dengan target harga secara bertahap di level prices Rp 1.190, Rp 1.225, Rp 1.255 dan Rp 1.375. Support ada di Rp 1.080 dan Rp 1.035.
5. Indofood Sukses Makmur (
INDF). Saham INDF ditutup di Rp 6.675. (RoE: 8.16%; PER: 9.10x; EPS: 733.59; PBV: 0.74x; Beta: 0.57). Pergerakan harga saham INDF telah menguji beberapa garis MA 10, MA 20 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. Saham INDF diberi rekomendasi untuk akumulasi pada area level Rp 6.550 – Rp 6.675, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.800, Rp 7.000, Rp 7.325 dan Rp 8.275. Support ada di Rp 6.550 dan Rp 6.450.
Baca Juga: Asing banyak melego saham-saham ini saat IHSG menguat tipis, Kamis (22/4) 6. Bukit Asam (
PTBA). Saham PTBA ditutup di Rp 2.360. (RoE: 14.09%; PER: 11.37x; EPS: 207.55; PBV: 1.61x; Beta: 1.07). Pergerakan harga saham PTBA telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham PTBA adalah akumulasi pada area Rp 2.340 – Rp 2.360, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.540, Rp 3.120 dan Rp 3.700. Support ada di Rp 2.290 dan Rp 2.100. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana