JAKARTA. Pasar saham domestik di perkirakan masih dalam fase koreksi pada perdagangan pekan ini. Jumat lalu (18/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,92% ke level 4.468,65. Analis KDB Daewoo Securities Franky Rivan mengatakan, saat ini, sentimen pemberat utama IHSG adalah jebloknya harga minyak mentah dunia. Sejauh ini, belum terlihat potensi kenaikan harga minyak baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. "Di sisi lain, dari perspektif price earning (P/E), IHSG menjadi yang termahal dibandingkan dengan bursa saham negara-negara berkembang lainnya," ujar Franky. Ia memperkirakan, hari ini (21/12), indeks akan cenderung tertekan dengan rentang pergerakan antara 4.390-4.580.
IHSG masih akan dipengaruhi harga minyak
JAKARTA. Pasar saham domestik di perkirakan masih dalam fase koreksi pada perdagangan pekan ini. Jumat lalu (18/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,92% ke level 4.468,65. Analis KDB Daewoo Securities Franky Rivan mengatakan, saat ini, sentimen pemberat utama IHSG adalah jebloknya harga minyak mentah dunia. Sejauh ini, belum terlihat potensi kenaikan harga minyak baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. "Di sisi lain, dari perspektif price earning (P/E), IHSG menjadi yang termahal dibandingkan dengan bursa saham negara-negara berkembang lainnya," ujar Franky. Ia memperkirakan, hari ini (21/12), indeks akan cenderung tertekan dengan rentang pergerakan antara 4.390-4.580.