IHSG masih akan menguat, berikut rekomendasi saham hari ini (20/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (20/1) diperkirakan kembali menguat. IHSG berhasil ditutup melemah signifikan 1,06% di level 6.321,86 pada 19 Januari 2021. 

Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (20/1) berdasarkan indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, Stochastic maupun RSI berada di area netral.  Adapun pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar. Menurut Nafan, pergerakan IHSG hari ini (20/1) berdasarkan rasio fibonacci akan bergerak pada support maupun resistance pada 6.275,84 hingga 6.366,09. 

Baca Juga: IHSG melorot 1,06%, Selasa (19/1), begini proyeksi IHSG pada Rabu (20/1)


Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: 

1. Vale Indonesia (INCO). Pergerakan harga saham INCO menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham INCO adalah akumulasi beli pada area level Rp 5.775 – Rp 5.975, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.125, Rp 6.600 dan Rp 7.225. Support ada di Rp 5.775 dan Rp 5.425. Saham INCO ditutup di Rp 5.975. (RoE: 5.02%; PER: 38.80x; EPS: 153.99; PBV: 1.95x; Beta: 1.7). 

2. Malindo Feedmill (MAIN). Pergerakan harga MAIN masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi saham MAIN adalah akumulasi beli pada area level level Rp 740 – Rp 755, dengan target harga secara bertahap di level Rp 785, Rp 810 dan Rp 915. Support ada di Rp 705.  Saham MAIN ditutup di Rp 755. (RoE: -4.98%; PER: -17.41; EPS: -43.95; PBV: 0.88x; Beta: 2.17). 

3. Link Net (LINK). Saham LINK ditutup di Rp 2.590. (RoE: 19.69%; PER: 8.12x; EPS: 321.33; PBV: 1.58x; Beta: 0.88). Pergerakan harga saham LINK telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham LINK adalah akumulasi beli pada area level Rp 2.540 – Rp 2.590, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.690, Rp 2.750, Rp 2.990, Rp 3.100 dan Rp 3.950. Support ada di Rp 2.500 dan Rp 2.400.

Baca Juga: Saham-saham ini banyak ditadah asing saat IHSG merosot 1,06%, Selasa (19/1)

4. Perusahaan Gas Negara (PGAS). Saham PGAS ditutup di Rp 1.705. (RoE: 2.18%; PER: 38.95x; EPS: 43.77; PBV: 0.85x; Beta: 2.42). Pergerakan harga saham PGAS telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.670 – Rp 1.705, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.750, Rp 1.815, Rp 1.895, Rp 2.090 dan Rp 2.280. Support ada di Rp 1.660, Rp 1.605 dan Rp 1.515.

5. Semen Indonesia (SMGR). Saham SMGR ditutup di Rp 12.400. (RoE: 5.76%; PER: 35.37x; EPS: 348.43; PBV: 2.05x; Beta: 1.64). Pergerakan harga saham SMGR telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham SMGR adalah akumulasi beli pada area level Rp 11.900 – Rp 12.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp 12.625 dan Rp 13.950. Support ada di Rp 11.900 dan Rp 11.275.

6. Summarecon Agung (SMRA). Pergerakan harga saham SMRA telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham SMRA adalah akumulasi beli pada area level Rp 765 – Rp 785, dengan target harga secara bertahap di level Rp 815, Rp 840 dan Rp 950. Support ada di Rp 730. Saham SMRA ditutup di Rp 785. (RoE: -0.18%; PER: -643.66x; EPS: -1.13; PBV: 1.22x; Beta: 2.23).

Baca Juga: IHSG turun 6.321 pada Selasa (19/1), investor asing mencetak net buy

7. Wijaya Karya (WIKA). Pergerakan harga saham WIKA telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham WIKA adalah akumulasi beli pada area level Rp 2.000 – Rp 2.100, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.200, Rp 2.400 dan Rp 2.600. Support ada di Rp 2.000 dan Rp 1.955. Saham WIKA ditutup di Rp 1.215. (RoE: 0.41%; PER: 282.26x; EPS: 7.44; PBV: 1.16x; Beta: 2.49). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana