JAKARTA. Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara rupanya masih menjadi momok bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin (201/4), IHSG kembali melemah 0,20% menjadi 5.595,31. Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar masih mengkhawatirkan potensi peningkatan ketegangan geopolitik setelah AS dan Korea Utara saling mengeluarkan pernyataan dan ancaman. Hal ini ibarat menyimpan bom waktu. "Ini menunjukkan ada potensi untuk terjadi ketegangan lebih lanjut," ujar dia, Kamis (20/4). Dia memprediksi, pelemahan IHSG akan terjadi dalam waktu lama. Tapi investor bisa masuk ke saham dengan melihat fundamental emiten, melalui aksi korporasi dan kinerja kuartal I-2017. Jumat (21/4), ia memprediksi IHSG bergerak dengan support 5.572-5.584 dan resistance 5.613-5.630.
IHSG masih akan terbebani sentimen global
JAKARTA. Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara rupanya masih menjadi momok bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin (201/4), IHSG kembali melemah 0,20% menjadi 5.595,31. Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar masih mengkhawatirkan potensi peningkatan ketegangan geopolitik setelah AS dan Korea Utara saling mengeluarkan pernyataan dan ancaman. Hal ini ibarat menyimpan bom waktu. "Ini menunjukkan ada potensi untuk terjadi ketegangan lebih lanjut," ujar dia, Kamis (20/4). Dia memprediksi, pelemahan IHSG akan terjadi dalam waktu lama. Tapi investor bisa masuk ke saham dengan melihat fundamental emiten, melalui aksi korporasi dan kinerja kuartal I-2017. Jumat (21/4), ia memprediksi IHSG bergerak dengan support 5.572-5.584 dan resistance 5.613-5.630.