IHSG masih akan tumbuh selama situasi ekonomi politik kondusif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Federal Reserve (The Fed) akhirnya memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 25 basis poin. Meski masih ada rencana kenaikan sebanyak dua kali lagi tahun ini, hal tersebut bukan satu-satunya yang akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini.

Menurut Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat, faktor kenaikan suku bunga The Fed memang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG. "Tetapi masih ada faktor-faktor lain yang bakal menggerakkan indeks saham," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/3).

Salah satunya datang dari investor asing. Alasan aksi jual yang dilakukan para investor asing sepanjang tahun ini dipandang Teguh masih jadi misteri. Pasalnya, masih belum jelas apa tujuan mereka mengeluarkan uang hingga Rp 20 triliun secara year-to-date (ytd) dari pasar saham Indonesia.


Selain itu, faktor valuasi saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga bakal mempengaruhi pergerakan IHSG. "Jika valuasi saham-saham blue chip, atau saham dari sektor batubara dan konstruksi berubah, indeks saham juga akan ikut terpengaruh," papar Teguh.

Mendekati pemilu presiden 2019 pemerintah memang banyak mengeluarkan aturan maupun wacana yang bisa berdampak negatif bagi emiten seperti aturan harga domestic market obligation (DMO) batubara serta wacana penurunan tarif jalan tol. Namun, hal ini dipandang tak akan terlalu mempengaruhi kinerja emiten karena pemerintah pasti akan membicarakan hal ini kepada emiten yang bersangkutan sebelum menetapkan aturan tersebut.

Lantaran sudah tumbuh sangat tinggi di tahun 2017 lalu, Teguh memprediksi IHSG tidak akan tumbuh terlalu tinggi tahun ini. "Tahun ini mungkin akan sedikit melambat karena kalau naik kencang akan mengkhawatirkan juga," ungkapnya.

Ia pun memprediksi IHSG masih mampu menyentuh level 6.800 di akhir tahun 2018. Akan tetapi, hal tersebut harus dibarengi dengan kondisi politik dan ekonomi yang kondusif serta kinerja emiten yang baik sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat