IHSG masih belum lepas dari tekanan



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum beranjak dari zona merah selama dua hari berturut-turut. Indeks kemarin ditutup dengan pelemahan 31,69 poin ke level 5.188,11. Diprediksi, tekanan masih ada pada perdagangan hari ini, Rabu (24/9).

Analis Relance Securities Lanjar Nafri menjelaskan, sentimen bursa global masih akan kurang menarik. Sehingga, para pemodal lebih berhati-hati dalam berinvestasi, dan hal ini tentunya akan memberikan tekanan bagi IHSG meski Bank Indonesia telah mengumumkan tingkat inflasi tetap terjaga pada bulan September ini.

Secara teknikal, IHSG telah membuka gap down pada support MA25. "Hal ini masih memberikan sinyak cukup negatif bagi pergerakan IHSG," imbuh Lanjar.


Indikator stochastic pun bergerak dead-cross pada area overbought dengan momentum bearish dari indikator RSI. Indikator MACD pun terkonsolidasi dengan pelemahan kembali histogram di iringi bearish signal dari MACD line.

"Jadi, diprediksi IHSG masih akan bergerak tertekan dengan range pergerakan 5.150-5.215," pungkasnya.

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko sependapat. Tekanan masih belum bisa lepas dari pergerakan IHSG.

"Banteng lagi batuk sedikit, tapi masih tetap on track," ujar Yuganur.

Menurutnya, koreksi IHSG hanya membuat sentimen bullish sedikit tersendat. Nah, tapi saat seperti inilah merupakan waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi. Hal ini bisa dijadikan persiapan jika sewaktu-waktu IHSG berbalik arah menyambut pelangikan Jokowi-JK.

Yuganur memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak pada rentangĀ support 5.190-5.156 dan resistance 5.251-5.285. Cermati saham TLKM, PTBA, SMGR, dan BBRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia