KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup anjlok 2,55% menjadi 5.858,73. Dalam jangka pendek, sulit bagi IHSG untuk menembus level 6.000. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai, kombinasi faktor lokal dan global menekan IHSG. Pertama, sinyal kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang makin kuat dan jelas ke depan. Kedua, kurs rupiah terdepresiasi. Ketiga, pemerintah berencana menambah subsidi solar. "Ini akan membuat anggaran masuk ke dalam non-productive activities dan peluang pertumbuhan bisa terganggu, serta membuat peringkat investasi Indonesia bisa terancam," kata Aditya kepada KONTAN, Kamis (3/5).
IHSG masih berat melaju
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup anjlok 2,55% menjadi 5.858,73. Dalam jangka pendek, sulit bagi IHSG untuk menembus level 6.000. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai, kombinasi faktor lokal dan global menekan IHSG. Pertama, sinyal kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang makin kuat dan jelas ke depan. Kedua, kurs rupiah terdepresiasi. Ketiga, pemerintah berencana menambah subsidi solar. "Ini akan membuat anggaran masuk ke dalam non-productive activities dan peluang pertumbuhan bisa terganggu, serta membuat peringkat investasi Indonesia bisa terancam," kata Aditya kepada KONTAN, Kamis (3/5).