KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,2% ke level 5.893.36 pada Rabu (11/7). Indeks acuan pasar domestik ini berpeluang menguat besok ditopang sejumlah faktor. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, para pelaku pasar sepertinya mengapresiasi langkah pemerintah mengantisipasi bea masuk impor AS yang tinggi dengan bernegosiasi agar mendapatkan manfaat keringanan bea impor Generalized System of Preferences (GSP) atas 124 jenis produk dari AS. “Maka dari itu indeks saat ini berhasil ditutup di zona hijau,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).
Adapun untuk perdagangan besok Kamis (11/7), IHSG dia perkirakan masih berpotensi menguat atau
bullish. Penguatan besok diperkirakan dampak dari sentimen hasil data penjualan eceran yang di atas ekspektasi memberikan gambaran bahwa kondisi daya beli sudah mulai menunjukkan pemulihan. “Sementara itu, adanya stabilitas fundamental makro ekonomi domestik diharapkan mampu memberikan sentimen positif bagi indeks di tengahnya kondisi ketidakpastian global,” ujar Nafan. Dari sisi teknikal, MACD sudah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berhasil menuju ke area overbought. "Terlihat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang menunjukkan adanya potensi bullish continuation sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham bisa melanjutkan penguatannya," katanya, Rabu (11/7). Maka, nafan memprediksi besok (12/7), IHSG akan memiliki support pertama maupun kedua pada level 5.844,76 hingga 5.796,15. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.919.96 hingga 5.946,56. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. 1.
BBTN, Daily (2270) (RoE: 12.31%; PER: 8.67x; EPS: 260.72; PBV: 1.07x; Beta: 1.48): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasinya, "beli" pada area 2200 - 2300, dengan target harga di level 2350 dan 2630. Support: 2100. 2.
BMRI, Daily (6350) (RoE: 13.82%; PER: 12.42x; EPS: 507.36; PBV: 1.72x; Beta: 1.63): Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6250 – 6350, dengan target harga seccara bertahap di level 6500, 6700 dan 7000. Support: 6200. 3.
INDY, Daily (3350) (RoE: 19.06%; PER: 5.42x; EPS: 617.60; PBV: 1.04x; Beta: 2.35): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 3300 – 3350, dengan target harga di 3600. Support: 3040. 4.
LSIP, Daily (920) (RoE: 35.76%; PER: 24.61x; EPS: 340.32; PBV: 8.85x; Beta: 2.11): Adapun indikator RSI sudah menunjukkan jenuh jual sehingga diharapkan agar peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Buy on Weakness” pada area level 905 – 915 , dengan target harga secara bertahap di level 1000, 1070 dan 1170. Support: 860. 5.
RALS, Daily (1290) (RoE: 1.67%; PER: 161.84x; EPS: 8.28; PBV: 2.70x; Beta: 1.53):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1270 - 1300, dengan target harga secara bertahap di level 1310, 1340, 1470, 1600 dan 1730. Support: 1210. 6.
UNTR, Daily (32800) (RoE: 19.22%; PER: 12.08x; EPS: 2735.92; PBV: 2.34x; Beta: 0.85): Sebelumnya terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 32500 - 32900, dengan target harga secara bertahap di level 33300, 34800 dan 35400. Support: 31600. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia