KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di awal pekan. Senin (22/1), IHSG naik 0,28% atau 20,53 poin ke level 7.247,93. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi, IHSG masih berpeluang menguat dalam jangka pendek. Hal tersebut dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia dan meningkatnya ekspektasi investor. "Kami perkirakan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia dan meningkatnya ekspektasi investor akan membaiknya perekonomian di AS dan akan adanya penurunan suku bunga The Fed," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Herditya memperkirakan, IHSG bergerak dengan support 7.152 dan resistance 7.281 pada Selasa (22/1). Untuk saham, dia merekomendasikan buy untuk saham PT BFI Finance Indonesia (BFIN) dengan target harga Rp 1.300-1.400 per saham, buy saham PT Hartadinata Abadi (HRTA) dengan target harga Rp 420-Rp 450 per saham, dan buy untuk saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dengan target harga Rp 4.300-Rp 4.400 per saham. Baca Juga: IHSG Naik 0,28% ke 7.247 Senin (22/1),TPIA, TBIG, ARTO Top Gainers LQ45 Sementara itu, analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius memprediksi, IHSG bergerak bullish dengan support 7.150 resistance 7.350 untuk besok (23/1). Ia melihat IHSG akan dipengaruhi oleh harapan investor terkait turunnya suku bunga dan hasil data US Consumer Centiment Index. "Sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG adalah harapan investor akan turunnya suku bunga dan hasil data US Consumer Centiment Index yang jauh melebihi ekspektasi pasar," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).