KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan. Setelah pada Kamis (1/10), IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 2,05% di level 4.970,09. Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, IHSG pada hari ini berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI berada di area netral. Baca Juga: IHSG Masih Menguat 2,05%, TLKM Diborong Asing Sampai Lebih dari Rp 100 Miliar
Meskipun demikian, pergerakan IHSG hari ini terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG. Sehingga menurut Nafan, IHSG berpeluang menuju ke resistance terdekat. Nafan mengatakan, IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci akan bergerak support dan resistance berada pada 4.865,27 - 5.097,14. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: 1. Bank CIMB Niaga (BNGA). Terlihat pola long white opening bozu candyang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham BNGA. Akumulasi beli saham BNGA pada area Rp 715 – Rp 735, dengan target harga BNGA secara bertahap di level Rp 755, Rp 830, Rp 905 dan Rp 980. Support ada di Rp 715 dan Rp 680. Saham BNGA ditutup di Rp 735. (RoE: 8.60%; PER: 5.24x; EPS: 140.14; PBV: 0.45x; Beta: 1.96). Baca Juga: Saham-saham lapis bawah jadi saham paling cuan sepanjang kuartal ketiga 2020 2. HM Sampoerna (HMSP). Terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli saham HMSP pada area Rp 1.400 – Rp 1.425, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.455, Rp 1.820, Rp 2.190 dan Rp 2.550. Support ada di Rp 1.375. Saham HMSP ditutup di Rp 1.425. (RoE: 33.64%; PER: 16.90; EPS: 117.20; PBV: 5.68x; Beta: 1.28). 3. Indocement Tunggal Prakasa (INTP). Pergerakan harga INTP masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli saham INTP pada area level Rp 10.300 – Rp 10.800, dengan target harga secara bertahap di level Rp 11.075, Rp 11.625, Rp 12.050 dan Rp 13.900. Support ada di Rp 10.200. Saham INTP ditutup di Rp 11.775. (RoE: 3.95%; PER: 43.79x; EPS: 254.06; PBV: 1.72x; Beta: 1.37). 4. Kalbe Farma (KLBF). Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham KLBF. Partial sell saham KLBF pada area level Rp 1.610 – Rp 1.650, dengan target harga di level Rp 1.310. Resistance ada di Rp 1.700. Saham KLBF ada di Rp 1.610. (RoE: 15.53%; PER: 27.21x; EPS: 59.16; PBV: 4.22x; Beta: 0.96).