IHSG masih bisa meliuk tinggi di tahun ular



Di paro kedua tahun ini, IHSG berturut-turut mencetak rekor harga tertinggi. Bahkan, untuk pertama kalinya, IHSG berhasil mencapai level 4.300. Analis yakin, penguatan tersebut berlangsung hingga akhir 2012 dan berlanjut di 2013 nanti.Selama sekitar satu bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencetak rekor tertinggi hingga empat kali. IHSG pertama kali kembali mencetak rekor level tertinggi pada penutupan perdagangan Jumat, 14 September. Saat itu, indeks saham Indonesia ini menyentuh level 4.257,00.Setelah sempat merosot, dua pekan kemudian, IHSG kembali mencetak rekor setelah ditutup di level 4.262,56 pada perdagangan Jumat, 28 September. Tidak sampai sepekan, indeks kembali mencetak rekor. Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Oktober, IHSG menyentuh level 4.271,46.Rekor harga tertinggi indeks saham dalam negeri ini rupanya belum berhenti. Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Oktober lalu, untuk pertama kalinya IHSG berhasil ditutup di atas level psikologis 4.300. Saat itu, IHSG bisa ditutup di 4.311,31.Kenaikan IHSG saat itu ditunjang oleh data-data ekonomi AS yang membaik. Selain itu, European Central Bank (ECB) menegaskan, pihaknya siap membeli surat utang negara-negara yang sedang mengalami krisis di zona euro. “ECB memberikan pernyataan siap membeli surat utang secepatnya setelah persyaratan-persyaratan dipenuhi,” sebut Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas.Bisa tembus 4.400Sampai penutupan perdagangan Kamis lalu, IHSG telah mencetak kenaikan 12,11% sepanjang 2011 ini. Bila dihitung hingga rekor tertinggi IHSG tahun ini, IHSG sudah sempat menguat sekitar 12,80%. Penguatan tersebut memang masih di bawah penguatan indeks Filipina yang mencapai 22,45%. Sayangnya, penguatan rekor IHSG tersebut tidak berlanjut. Pada empat hari pertama perdagangan saham pekan lalu, indeks saham Indonesia cenderung bergerak sideways. Pada perdagangan Kamis, IHSG menguat tipis ke level 4.284,97.Penguatan ini terjadi didorong oleh kenaikan harga sejumlah saham yang terafiliasi dengan grup Bakrie, khususnya saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Bahkan saham BRAU berhasil menguat 34% dan menjadi top gainer pada perdagangan hari itu. Toh, kesuksesan IHSG mencetak rekor harga tertinggi berturut-turut dalam sebulan terakhir membuat pelaku pasar kembali optimistis melihat perdagangan di pasar saham. Para analis pun cukup yakin, target optimis IHSG di akhir tahun berpeluang tercapai.Kepala Divisi Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai, saat ini, IHSG masih punya tenaga untuk kembali mencetak rekor. Ia memprediksi, posisi penutupan IHSG di akhir tahun nanti akan berada di kisaran 4.400-4.800.Proyeksi Satrio setali tiga uang dengan proyeksi Wilson Sofan, analis Reliance Securities. “Saya masih yakin IHSG di akhir tahun bisa ditutup di 4.400 atau bahkan lebih,” sebut dia. Para analis menilai, IHSG masih memiliki sentimen positif yang bisa mendorong penguatan hingga akhir tahun. Pertama, laporan keuangan emiten di kuartal tiga 2012 yang diperkirakan masih positif. Kedua, sentimen positif dari pelaksanaan quantitative easing tahap ketiga (QE3) di Amerika Serikat (AS). Ketiga, aksi window dressing yang biasanya terjadi di pengujung tahun.Memang, laju pergerakan IHSG bukannya tanpa hambatan. Para analis menyarankan agar investor dan pelaku pasar lainnya tetap memperhatikan perkembangan penyelesaian krisis di Eropa plus data-data ekonomi dari AS dan China. Asal tahu saja, para ekonom menilai outlook ekonomi Eropa makin memburuk (baca halaman 5-6). Indikatornya, pertumbuhan ekonomi Jerman, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, berangsur-angsur melambat.Berdasarkan laporan Kementerian Ekonomi Jerman yang disusun oleh sejumlah lembaga riset, produk domestik bruto Jerman bakal hanya tumbuh sekitar 1% di 2013. Padahal sebelumnya, Jerman masih yakin ekonominya bisa tumbuh 2%. Kanselir Jerman Angela Merkel menuturkan, ekonomi Jerman melambat lantaran terpengaruh krisis utang yang terjadi di kawasan negara pengguna euro. Karena itu, dalam pidatonya di Berlin Kamis lalu (11/10), Merkel mengungkapkan wacana menerapkan pemangkasan pajak bagi seluruh negara di zona euro. Bila ternyata upaya pemerintah negara-negara di Eropa untuk memulihkan ekonominya gagal, siap-siap saja IHSG tertekan sentimen negatif. PER IHSG masih murah Bagaimana dengan prospek IHSG di 2013 nanti? Para analis optimistis, indeks saham Indonesia ini bakal terus meroket. Satrio menghitung, IHSG bisa mencapai level 5.250-5.500 pada penutupan perdagangan di akhir 2013 nanti.Tommy, panggilan akrab Satrio, membuat hitungan tersebut berdasarkan analisa earning per share (EPS) dan price to earning ratio (PER) IHSG. Menurut hitungan Tommy, tahun ini, EPS IHSG mencapai 290. Sementara, rata-rata PER IHSG per tahun sebesar 16,5 kali. Dengan perhitungan tersebut, maka seharusnya nilai wajar IHSG di akhir tahun adalah sekitar 4.785.Sementara, di 2013 nanti, Tommy menghitung, EPS IHSG ada di 315. Artinya, bila dihitung dengan PER rata-rata 16,5 kali, nilai wajar IHSG di 2013 mendatang adalah 5.197,5. Tommy sendiri menilai PER IHSG saat ini masih murah. Pada penutupan perdagangan Jumat dua pekan lalu, PER IHSG masih ada di level 15,12 kali. “PER IHSG disebut mahal jika sudah berada di level 20 kali atau 22 kali,” papar dia.Namun, analis CIMB Niaga Securities Mastono Ali tidak seoptimistis Tommy. Berdasarkan hitungan Mastono, di 2013 nanti, IHSG hanya akan mencapai level 4.850. Perhitungan Mastono tidak jauh beda dengan analisa Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman. Norico menghitung, target moderat IHSG di akhir 2013 ada di level 4.350, dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp 4.000 triliun. Tapi, selain itu, Norico juga memasang target optimistis IHSG di 2013 akan ditutup di level 4.800.Yang jelas, para analis sepakat, sentimen ketidakpastian kondisi global masih kental mewarnai perdagangan saham di 2013. Karena itu, analis menyarankan agar investor tetap mengoleksi saham-saham yang berorientasi domestik. Mastono merekomendasikan investor menaruh duit di saham-saham konsumsi, infrastruktur, perbankan, dan ritel. Seiring sejalan, Tommy merekomendasikan saham perbankan, konstruksi, infrastruktur, konsumsi, dan semen. Sudah siap berinvestasi saham di 2013?

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 03 - XVII, 2012 Laporan Utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Imanuel Alexander