JAKARTA. Di akhir pekan ini (10/5), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren menguat namun dibayangi oleh aksi profit taking. Sentimen pasar Asia dan global masih menjadi penentu laju IHSG yang pada Rabu lalu mengukir rekor tertinggi baru.Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, memprediksi, hari ini IHSG berada pada support 5053-5054 dan resistance 5.096-5.105. Bahkan, jika masih ada sentimen positif dari pasar global, maka hal ini mampu mengantarkan IHSG melewati resistennya, berada di level 5.054-5.062.Namun ternyata kemarin, indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi. Begitu juga sebagian indeks Asia hari ini. Akan tetapi, bursa Jepang melambung menembus level terbaik lima tahun dengan pelamahan yen menembus rekor 100 pagi ini."Ini level yang menarik untuk profit taking," ucap Reza. Menurutnya, potensi profit taking itu kian besar jika bursa saham global mulai berbalik arah, dengan kata lain melemah. Tapi, diharapkan pelemehan tersebut masih berada pada tahap wajar sehingga IHSG tidak meninggalkan tren bullish-nya.Reza merekomendasikan empat saham yaitu BMRI, JSMR, MDLN, dan SMRA.Analis lainnya, Gema Goeyardi, President and Founder Astronacci International, mengatakan pergerakan IHSG telah mengalami euforia pasar dengan volatilitas yang tinggi selama tiga hari berturut-turut. Kondisi ini telah membawa IHSG kembali ke jalur penguatan setelah harga melemah hingga menutup gap bawah di area 4.945-4.953 dan mengkonfirmasi level bottom-nya. Ia memperkirakan IHSG dapat segera reli ke level puncak terbaru dengan target harga 5.100-5.130."Saya melihat, harga saat ini berada dalam fase distribusi yang teridentifikasi dengan adanya pola Rising Wedge yang akan menjadi tanda pembalikan arah dari wave 5. Siklus Solar Eclipse pada 9 Mei akan segera membawa harga ke level puncak dalam jangka waktu yang relatif pendek dengan target penguatan di level 5.130," jelas Gema.Lebih lanjut Gema menyarankan, para trader bisa melakukan akumulasi beli. Adapun beberapa saham rekomendasi Astronacci adalah SMCB, ISAT, dan BABP."Tapi saya selalu ingatkan, gunakan trailing stop dari saham yang dimiliki sehingga mengurangi tingkat resiko kerugian yang ada," pungkas Gema. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG masih bullish, namun rawan profit taking
JAKARTA. Di akhir pekan ini (10/5), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren menguat namun dibayangi oleh aksi profit taking. Sentimen pasar Asia dan global masih menjadi penentu laju IHSG yang pada Rabu lalu mengukir rekor tertinggi baru.Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, memprediksi, hari ini IHSG berada pada support 5053-5054 dan resistance 5.096-5.105. Bahkan, jika masih ada sentimen positif dari pasar global, maka hal ini mampu mengantarkan IHSG melewati resistennya, berada di level 5.054-5.062.Namun ternyata kemarin, indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi. Begitu juga sebagian indeks Asia hari ini. Akan tetapi, bursa Jepang melambung menembus level terbaik lima tahun dengan pelamahan yen menembus rekor 100 pagi ini."Ini level yang menarik untuk profit taking," ucap Reza. Menurutnya, potensi profit taking itu kian besar jika bursa saham global mulai berbalik arah, dengan kata lain melemah. Tapi, diharapkan pelemehan tersebut masih berada pada tahap wajar sehingga IHSG tidak meninggalkan tren bullish-nya.Reza merekomendasikan empat saham yaitu BMRI, JSMR, MDLN, dan SMRA.Analis lainnya, Gema Goeyardi, President and Founder Astronacci International, mengatakan pergerakan IHSG telah mengalami euforia pasar dengan volatilitas yang tinggi selama tiga hari berturut-turut. Kondisi ini telah membawa IHSG kembali ke jalur penguatan setelah harga melemah hingga menutup gap bawah di area 4.945-4.953 dan mengkonfirmasi level bottom-nya. Ia memperkirakan IHSG dapat segera reli ke level puncak terbaru dengan target harga 5.100-5.130."Saya melihat, harga saat ini berada dalam fase distribusi yang teridentifikasi dengan adanya pola Rising Wedge yang akan menjadi tanda pembalikan arah dari wave 5. Siklus Solar Eclipse pada 9 Mei akan segera membawa harga ke level puncak dalam jangka waktu yang relatif pendek dengan target penguatan di level 5.130," jelas Gema.Lebih lanjut Gema menyarankan, para trader bisa melakukan akumulasi beli. Adapun beberapa saham rekomendasi Astronacci adalah SMCB, ISAT, dan BABP."Tapi saya selalu ingatkan, gunakan trailing stop dari saham yang dimiliki sehingga mengurangi tingkat resiko kerugian yang ada," pungkas Gema. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News