IHSG masih dibayangi sentimen negatif hingga Rabu (27/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari, Selasa (26/1). IHSG melorot 1,89% atau 118,40 poin ke level 6.140,17. 

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektoral di bursa kompak melemah hari ini. Penurunan paling dalam dirasakan sektor transportasi dan logistik hingga 3,47%. Setelahnya disusul sektor infrastruktur dan sektor industrial yang terkikis masing-masing 2,90% dan 2,52%. 

Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengamati, pelemahan IHSG hari ini masih diperberat sentimen perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). PPKM di Jawa dan Bali diperpanjang selama empat belas hari atau hingga 8 Februari 2021. Selain itu, pelemahan IHSG dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat kebijakan perdagangan dengan China. 


Untuk perdagangan besok Rabu (27/1), Aqil memperkirakan IHSG berpeluang rebound dalam jangka pendek walaupun, pergerakan IHSG sesungguhnya masih dalam pola downtrend. "Support IHSG 6.073 hingga 5.980. Resistance IHSG 6.375," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1).

Baca Juga: IHSG anjlok 1,89% ke 6.140 pada Selasa (26/1), turun empat hari beruntun

Menurut Aqil, IHSG yang sudah terkoreksi selama empat hari berturut-turut berpeluang rebound dalam jangka pendek. Di sisi lain, pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi oleh sentimen-sentimen pemberat seperti peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, serta pergerakan bursa AS dan bursa Asia.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, pergerakan IHSG besok akan cenderung melemah. Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 6.064,55 hingga 6.195,15.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif. "Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," ujar Nafan, Selasa (26/1). 

Baca Juga: Ini daftar lengkap saham-saham LQ45 periode Februari-Juli 2021

Sebenarnya, lanjut Nafan, rilis angka foreign direct investment (FDI) kuartal keempat yang di atas ekspektasi pasar dapat menjadi katalis positif. Hanya saja sentimen negatif cenderung membayangi pergerakan IHSG besok, misalnya saja kebijakan pemerintah dalam memperpanjang PPKM. Selain itu, kasus Covid-19 yang telah mencapai 1 juta berpotensi menekan pasar. 

Sentimen negatif lain datang dari global, kebijakan politik luar negeri Joe Biden yang lebih tegas terhadap Tiongkok membuat pasar khawatir hal tersebut berpengaruh terhadap hubungan perdagangan antara kedua negara. Di sisi lain, pasar masih menantikan hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). 

Baca Juga: Mengejar dana asing, penerbitan obligasi global meriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati