IHSG masih diberatkan isu BBM



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum menemukan pijakan kuatnya untuk kembali rebound. Transaksi terakhir IHSG ditutup dengan pelemahan 38,40 poin ke level 5.146,55.

Untuk hari ini, Rabu (27/8), Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko memprediksi, IHSG akan bergerak pada rentang support 5.110-5.057. Sementara, target resistance berada pada rentang 5.185 - 5.250.

Selain sedang diterpa oleh isu kenaikan harga BBM, IHSG juga masih menunggu kelanjutan sentimen lamanya, yaitu mengenai gambaran kabinet, kemudian membentuk tren kenaikan baru.


Yuganur menambahkan, meski kemarin IHSG mengalami koreksi minor intraday, dia melihat saham perbankan, telekomunikasi dan konstruksi menjadi pilihan yang menarik untuk dikoleksi di tengah proses menjebol all time high di 5.250 dan potensi membentuk kenaikan tren baru. 

"Pasar menunggu gambaran pembentukan menteri baru kabinet Jokowi mendatang sebagai salah satu katalis positif," tandas dia.

Sementara, analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai oleh kekhawatiran pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan meningkatkan level suku bunga acuan. Kebijakan ini bisa saja diambil lantaran hal tersebut merupakan respon atas potensi inflasi di akhir tahun jika kenaikan harga BBM benar-benar dieksekusi.

Sentimen ini sudah terlihat mempengaruhi pergerakan IHSG. Sepanjang perdagangan kemarin, saham pada sektor yang memiliki keterkaitan dengan suku bunga banyak dilepas oleh para pelaku pasar.

"IHSG masih berpeluang berfluktuasi dalam rentang terbatas dan masih berpeluang terkoreksi," kata David. Menurutnya, IHSG hari ini akan bergerak pada support di 5.125 dan resistance 5.170.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia