KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen eksternal cukup mendominasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps bisa menjadi pilihan investasi di sisa tahun ini. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian mengatakan, salah satu sentimen yang masih menjadi perhatian pasar kenaikan suku bunga The Fed.
Jika The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, maka tingkat fed rate akan sama besar dengan suku bunga BI di 5,75%.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis, Asing Banyak Mengoleksi Saham-Saham Ini, Rabu (13/9) "Hal ini menyebabkan return investasi di Amerika Serikat lebih menarik daripada dalam negeri," kata Rio kepada KONTAN, Rabu (13/9). Di tengah tekanan yang ada, saham-saham big cap yang tahan banting bisa menjadi pilihan.
Apalagi sejak berlakunya ketetapan
auto rejection simetris, risiko investor semakin tinggi. Rio mengatakan, saham big cap bisa menjadi pilihan karena kebanyakan saham berkapitalisasi pasar besar cenderung likuid. Rio merekomendasikan buy saham
ASII,
UNTR,
ADRO,
ITMG Baca Juga: Asing Net Sell Jumbo Rp 1,76 Triliun, BBCA dan BBRI Berada di Urutan Teratas Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina juga sepakat saham big caps layak dilirik, Tapi Martha menyaraNkan investor menunggu harga sahamnya terkoreksi dahulu. Martha menjagokan saham
BMRI dengan target harga Rp 6.300 dan
BBCA Rp 10.100. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli