MOMSMONEY.ID - Eskalasi ketegangan Iran-Israel makin panas setelah Amerika Serikat (AS) turut melibatkan diri menyerang Iran. Hal ini diyakini menjadi penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan dalam fase penurunan. Senior Investment Information dan Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta mengatakan, IHSG secara teknikal, masih dalam fase konsolidasi bearish, didukung stochastic dan RSI yang masih negatif. Sementara itu, dinamika geopolitik, khususnya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang Iran-Israel melalui serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran yang memicu eskalasi ketegangan di Timur Tengah, merupakan sentimen utama yang menjadi pemicu volatilitas IHSG selama empat hari perdagangan 23-26 Juni 2025. Sementara itu, market menantikan data flash manufacturing and services PMIs dari negara advanced economies yang mayoritas diproyeksikan terkontraksi. Adapun sektor industri manufaktur bisa terdampak serius dari perang ini akibat lonjakan biaya produksi, gangguan logistik global, dan terganggunya rantai pasok bahan baku.
IHSG Masih Fase Bearish, Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dipantau Investor (23/6)
MOMSMONEY.ID - Eskalasi ketegangan Iran-Israel makin panas setelah Amerika Serikat (AS) turut melibatkan diri menyerang Iran. Hal ini diyakini menjadi penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan dalam fase penurunan. Senior Investment Information dan Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta mengatakan, IHSG secara teknikal, masih dalam fase konsolidasi bearish, didukung stochastic dan RSI yang masih negatif. Sementara itu, dinamika geopolitik, khususnya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang Iran-Israel melalui serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran yang memicu eskalasi ketegangan di Timur Tengah, merupakan sentimen utama yang menjadi pemicu volatilitas IHSG selama empat hari perdagangan 23-26 Juni 2025. Sementara itu, market menantikan data flash manufacturing and services PMIs dari negara advanced economies yang mayoritas diproyeksikan terkontraksi. Adapun sektor industri manufaktur bisa terdampak serius dari perang ini akibat lonjakan biaya produksi, gangguan logistik global, dan terganggunya rantai pasok bahan baku.
TAG: