JAKARTA. Efek positif stimulus Bank Sentral Amerika Serikat menyebar kemana-mana, termasuk ke pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memperbarui rekor tertingginnya, di posisi 4.257, pada penutupan Jumat (14/9). Posisi ini mematahkan rekor penutupan sebelumnya di level 4.224, yang tercipta pada 3 Mei 2012. Lewat kebijakan quantitative easing tahap ketiga (QE3), Federal Reserve (The Fed) siap mengguyur likuiditas dengan membeli utang hipotek atau mortgage debt senilai US$ 40 miliar per bulan. The Fed juga tetap menjaga federal fund rate yang menjadi acuan di Amerika, mendekati 0% setidaknya hingga pertengahan 2015. Selama bulan ini, pasar global kebanjiran berbagai kabar positif. Selain stimulus The Fed, pasar mendapat sentimen positif dari Bank Sentral Eropa (ECB) mengenai kebijakan buyback obligasi di kawasan itu. Lalu, Mahkamah Konstitusi Jerman yang menyetujui peran serta Jerman dalam program bailout European Stability Mechanism (ESM). “Otoritas Amerika Serikat dan Eropa bisa meyakinkan pasar bahwa ekonomi saat ini ada perbaikan ketimbang semester pertama,” ujar Kepala Riset Henan Putihrai Securities, Felix Sindhunata.
IHSG masih membuka rekor baru
JAKARTA. Efek positif stimulus Bank Sentral Amerika Serikat menyebar kemana-mana, termasuk ke pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memperbarui rekor tertingginnya, di posisi 4.257, pada penutupan Jumat (14/9). Posisi ini mematahkan rekor penutupan sebelumnya di level 4.224, yang tercipta pada 3 Mei 2012. Lewat kebijakan quantitative easing tahap ketiga (QE3), Federal Reserve (The Fed) siap mengguyur likuiditas dengan membeli utang hipotek atau mortgage debt senilai US$ 40 miliar per bulan. The Fed juga tetap menjaga federal fund rate yang menjadi acuan di Amerika, mendekati 0% setidaknya hingga pertengahan 2015. Selama bulan ini, pasar global kebanjiran berbagai kabar positif. Selain stimulus The Fed, pasar mendapat sentimen positif dari Bank Sentral Eropa (ECB) mengenai kebijakan buyback obligasi di kawasan itu. Lalu, Mahkamah Konstitusi Jerman yang menyetujui peran serta Jerman dalam program bailout European Stability Mechanism (ESM). “Otoritas Amerika Serikat dan Eropa bisa meyakinkan pasar bahwa ekonomi saat ini ada perbaikan ketimbang semester pertama,” ujar Kepala Riset Henan Putihrai Securities, Felix Sindhunata.