IHSG masih memiliki potensi kenaikan meski tipis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam hingga 2,08% ke 5.667,32 pada perdagangan hari Kamis (28/6). Kekhawatiran perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi sentimen negatif yang tinggi.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi, tapi yang terbesar kemungkinan kekhawatiran perang dagang AS dengan Tiongkok yang juga sepertinya akan melebar ke Eropa menyusul ada langkah pengenaan tarif untuk barang-barang dari AS. “Selain itu Amerika Serikat juga berencana melakukan pembatasan investasi Tiongkok terutama ke perusahaan teknologi,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Kamis (28/6).

Suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan akan naik 4 kali di tahun ini. Rupiah akan berpotensi melemah sehingga akan jadi sentimen negatif bagi IHSG. Data inflasi Amerika Serikat yang baik serta defisit neraca perdagangan Indonesia menambah beban berat bagi IHSG hari ini.


Namun kemungkinan Bank Indonesia dapat merespon dengan menaikan suku bunga acuan sekitar 25 bps hingga 50 bps sehingga rupiah dapat menguat dan membawa sentimen positif bagi IHSG. “Saya harapkan rebound, tapi tidak banyak. Pelemahan indeks saya targetkan 5.450 dalam satu hingga dua pekan kedepan. Saya prediksi IHSG ada di rentang support 5.600 dan resistance 5.720,” kata Hans.

Analis senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar pun memperkirakan, indeks akan menguat meskipun belum akan teralu signifikan. Hal ini lantaran, posisi nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih berada di sekitar Rp 14.000 per dollar AS. "Harusnya menguat, ada potensi rebound. Namun, kecenderungannya hanya menguat tipis," ungkap William kepada Kontan.co.id.

Perbaikan IHSG juga didukung pengauatan rupiah, jika Bank Indonesia (BI) benar menaikkan suku bunga acuannya di bulan ini. Selain itu, ada faktor window dressing yang biasanya dilakukan pada Juli dan awal tahun. "Jadi dua hal itu akan cenderung membuat IHSG bisa kembali rebound," katanya.

William memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak dengan support 5.650 dan resistance 5.696. Adapun saham-saham pilihan hari ini adalah BBNI, HMSP, dan WSKT.

Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan mengatakan, penguatan indeks akan didukung sentimen nilai tukar rupiah yang berpotensi menguat. "Indeks kami lihat ada di level support 5.636 dan resistance 5.720," kata Alfred.

Adapun beberapa saham yang masih menarik untuk dikoleksi hari ini, menurut Alfred adalah, WSKT, BMRI, UNVR, dan GGRM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati