IHSG masih menghadapi tekanan di perdagangan terakhir Oktober



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menurun 78,13 poin atau 1,18% pada perdagangan Kamis (28/10). IHSG akhirnya ditutup di level 6.524,08. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sektor energi tertekan paling dalam hingga 2,68%. Setelahnya disusul sektor perindustrian yang menurun 2,22% dan sektor bahan baku yang melorot 1,94%. 

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pola pergerakan IHSG terlihat masih memiliki peluang koreksi yang cukup besar. Gelombang tekanan yang sedang terjadi terlihat belum akan berakhir. Tekanan masih akan berlanjut, terlihat dari masih minimnya sentimen. Di sisi lain harga komoditas masih berpotensi melemah. 


Baca Juga: Wall Street menghijau, Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor lagi

"Tentunya dapat memberikan dampak terhadap emiten-emiten yang berkaitan, sehingga akan memberi dampak terhadap pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ungkap William dalam riset, Kamis (28/10). 

William memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.472 hingga 6.691 pada Jumat (29/10). Beberapa saham yang bisa dicermati untuk hari ini adalah SMGR, HMSP, ASII, SMRA, ICBP, CTRA, dan AALI

Baca Juga: Rilis data PDB Amerika Serikat akan jadi penentu arah rupiah pada esok hari

Sementara itu, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memproyeksikan, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan dengan level support dan resistance di 6.470 hingga 6.580 pada perdagangan terakhir Oktober ini. 

"Untuk sentimennya, masih terkait perkembangan harga komoditas yang cenderung turun di tengah wacana adanya pembatasan harga batubara oleh pemerintah China," ungkap Mino kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10). Sementara dari dalam negeri, rilis laporan keuangan emiten masih menjadi  sentimen yang akan menggerakkan indeks.

Baca Juga: Terkoreksi 1,18%, ke 6.524, simak proyeksi IHSG pada perdagangan Jumat (29/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati