KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan Selasa (9/7) diproyeksi mampu
rebound. Adapun sentimen penguatan tersebut diyakini datang dari eksternal. Pada perdagangan sepanjang Senin (8/7), IHSG terus melaju di zona merah. IHSG akhirnya ditutup turun 21,65 poin atau 0,34% ke 6.351,83.
Net sell asing mencapai Rp 213,31 miliar pada perdagangan kemarin. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, indikator, MACD sudah berada di area positif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
Sebagai informasi tambahan, Nafan mengatakan bahwa saat ini sudah terlihat pola
hammer candle. Ini mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area
resistance. "Para pelaku pasar berharap bahwa
statement Gubernur The Fed Jerome Powell akan lebih cenderung
dovish, sehingga katalis positif bagi indeks tercipta," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (8/7). Nafan juga memprediksikan, bahwa kemungkinan The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya baru akan terjadi di kuartal IV-2019 atau bahkan di Desember 2019. Dia memperkirakan, IHSG hari ini berpeluang naik dengan kisaran
support di rentang 6.328 hingga 6.305. Sementara itu, untuk level
resistance berada di kisaran 6.371 hingga 6.390. Adapun sejumlah rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas, untuk perdagangan hari ini (9/7) yakni:
BMRI. Terlihat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.
Akumulasi Beli pada area level Rp 7.725 – Rp 7.875, dengan target harga secara bertahap di level Rp 8.050 dan Rp 8.650.
Support: Rp 7.725 & Rp 7.425.
INCO. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area level Rp 2.840 – Rp 2.910, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.920, Rp 2.970, Rp 3.040, Rp 3.200 dan Rp 3.350.
Support: Rp 2.840, Rp 2.800 & Rp 2.730.
INTP. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
Akumulasi Beli pada area Rp 20.600 – Rp 20.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp 21.125, Rp 21.500, Rp 22.400 dan Rp 23.300.
Support: Rp 20.600, Rp 20.375 & Rp 20.125.
LPCK. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya
rebound terbuka lebar.
Akumulasi Beli pada area level Rp 1.550 – Rp 1.630, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.780, Rp 1.970, Rp 2.410 dan Rp 2.860.
Support: Rp 1.525 & Rp 1.420.
LPKR. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya
pullback terbuka lebar.
Akumulasi Beli pada level Rp 256 – Rp 260, dengan target harga secara bertahap di Rp 274, Rp 284, Rp 292 dan Rp 328.
Support: Rp 242.
MEDC. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya
pullback terbuka lebar.
Akumulasi Beli pada area level Rp 790 – Rp 810, dengan target harga secara bertahap di level level Rp 820, Rp 860 dan Rp 895.
Support: Rp 790 & Rp 780. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati